TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koper jemaah haji Indonesia dibongkar oleh pihak Bandara Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, karena ada barang yang dibungkus berlebih-lebihan.
Pembungkusan yang terlalu berlebihan menimbulkan kecurigaan petugas bandara.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara, Abdul Basir, mengatakan ternyata benda tersebut, adalah makanan kering.
"Hari ini ada satu koper kabin jemaah yang harus dibongkar karena dibungkus sangat rapat dengan lakban. Setelah dicek, isinya hanya makanan kering. Tapi karena kemasan terlalu tertutup, petugas mencurigainya,” ujar Abdul Basir melalui keterangan tertulis, Kamis (22/5/2025).
Dirinya mengimbau para jemaah haji Indonesia untuk lebih cermat dalam mengemas barang bawaan, khususnya makanan, agar tidak menimbulkan kecurigaan petugas bandara Arab Saudi.
Ia menekankan pentingnya mengemas makanan atau barang bawaan lainnya secara wajar dan tidak berlebihan.
Pengemasan yang tidak sesuai justru bisa memperlambat proses pelayanan di bandara dan membuat jemaah tertahan lebih lama.
“Bandara identik dengan pemeriksaan. Kalau kemasan tidak sesuai standar, bisa menimbulkan kendala. Jemaah yang seharusnya cepat sampai Makkah bisa tertunda,” katanya.
Menurut Abdul Basir, saat ini layanan jemaah haji di bandara sudah jauh lebih efisien, baik melalui program fast track maupun jalur reguler.
Proses keimigrasian, pemeriksaan, dan perpindahan ke bus menuju Makkah kini lebih cepat berkat koordinasi antara PPIH dan otoritas Saudi.
“Untuk jemaah fast track, proses layanan hanya sekitar 20 menit. Sementara untuk non-fast track, waktu tunggu pun tidak lebih dari satu jam. Ini kemajuan luar biasa,” katanya.
Namun, ia mengingatkan kemajuan layanan ini hanya bisa dirasakan optimal jika jemaah juga disiplin mengikuti aturan.