Sosok Gusti Irwan Wibowo atau Gustiwiw menjadi sorotan setelah meninggal dunia di usia yang masih sangat muda, yaitu 25 tahun. Kabar ini begitu mengejutkan, khususnya bagi orang-orang yang menyukai aksinya di dunia hiburan.
Pihak keluarga menceritakan Gusti sebelumnya memiliki masalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kondisi tersebut akhirnya memicu masalah pada jantungnya.
Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Berlian Idriansyah Idris, SpJP menjelaskan secara umum hipertensi dan masalah kardiovaskular memang semakin banyak mengintai anak muda. Menurutnya, ini berkaitan erat dengan perubahan gaya hidup serta tingkat stres yang begitu tinggi di kalangan anak muda.
"Masalah jantung kini banyak dialami anak muda karena gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, kurang gerak, diet tinggi garam, lemak, dan gula," kata dr Berlian ketika dihubungi detikcom, Senin (16/6/2025).
"Sangat mungkin anak muda sering begadang, kurang tidur, yang diketahui berhubungan dengan masalah jantung," sambungnya.
dr Berlian mengingatkan bahwa pemeriksaan tensi secara rutin perlu dilakukan. Hal ini untuk menjaga tekanan darah di angka yang stabil dan mencegah hipertensi memicu kondisi berbahaya lainnya.
"Bila sudah didiagnosis hipertensi, pemeriksaan diperlukan untuk melihat dampaknya pada organ, terutama jantung dan ginjal," ujarnya.
NEXT: Bagaimana Hipertensi Mempengaruhi Jantung?
Terpisah, spesialis jantung dan pembuluh darah dr Vito Damay, SpJP menjelaskan tekanan darah tinggi memang dapat memicu berbagai masalah jantung. Salah satu mekanismenya, tekanan darah tinggi dapat memicu pembesaran jantung atau kardiomegali.
dr Vito menuturkan kondisi tersebut biasanya tidak menunjukkan gejala-gejala yang signifikan. Salah satu tanda paling awal adalah mudah lelah.
"Jantung membesar dapat memicu gumpalan darah atau gangguan irama jantung yang fatal," kata dr Vito.
Tekanan darah tinggi juga dapat merusak permukaan pembuluh darah koroner. Hal ini membuat pembuluh darah yang rusak bisa membentuk plak dan menyebabkan kurangnya oksigen ke jantung, atau iskemia.
Dalam jangka waktu lama, iskemia dapat membuat otot jantung melemah dan akhirnya kemampuan pompa jantung berkurang. Gumpalan darah yang mengendap di ruang jantung juga dapat memicu penyakit stroke.
"Iskemia pada otot jantung ini juga dapat menyebabkan konslet kelistrikan jantung yang fatal dan mendadak," jelas dr Vito.
"Plak dalam pembuluh dalam koroner ini bisa pecah, sehingga pembuluh darah yang seharusnya memberikan oksigen dan nutrisi ke jantung ini tersumbat dan menyebabkan serangan jantung, kerusakan otot jantung permanen atau henti jantung mendadak," tandasnya.