BANJARMASINPOST.CO.ID - Ayah artis Sarwendah, Hendrik Lo meninggal dunia. Penyanyi Betrand Peto juga merasakan duka mendalam atas kepergiannya.
Meski bukan kakek kandung, Betrand Peto merasa perlakuan pria yang akrab disapa Yeye itu tak membeda-bedakan.
Hal ini pula yang membuat anak angkat Ruben Onsu itu sangat berduka.
Bahkan, Betrand Peto hanya bisa terdiam dan menatap peti mati kakeknya.
"Udah nggak bisa berkata-kaya apa-apa lagi. Cuman bisa liat petinya dia doang," kata Betrand di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Rabu (23/7/2025).
Selama bertahun-tahun bersama, tentu ada banyak sekali kenangan indah Betrand dengan kakeknya.
Namun, yang paling dia ingat adalah ketika kakeknya memberikan nama China untuknya.
"Pastinya banyak memori yang hampir nggak bisa aku lupain karena menurut aku sebegitu pentingnya peran seorang Yeye (Hendrik) dalam hidup aku," ucap pria yang akrab disapa Onyo ini.
"Dia salah satu orang yang berusaha untuk mencari nama chinese aku, Huang Sheng Bao," lanjutnya.
Tak asal kasih nama, sang kakek berusaha keras untuk mencari nama untuk Betrand dengan melakukan perjalanan jauh. Sebab, ia ingin Betrand memiliki nama yang baik seperti kedua adiknya, Thalia dan Thania.
"Jadi itu dia yang cari nama itu, sampai kemana gitu jauh banget Yeye cari nama itu," ucapnya.
"Adik adik kan juga punya, Thania juga, dia bilang 'Cucu gue yang cowok harus punya (nama China)," sambung Betrand.
Pria 20 tahun ini mengenang, pada saat diberikan nama China oleh kakeknya, dia masih berusia 15 tahun. Kakeknya pun tak lelah untuk mendapatkan nama yang bagus setiap hari.
"Jadi waktu itu aku masih sekitar umur 15 tahun mau ke 16, dicari sama Yeye sampai dapat, besoknya belum dapat tapi dicari lagi sama dia," ungkap Betrand.
Walau kini tak ingat persis arti nama yang diberikan kakeknya, putra angkat Ruben Onsu dan Sarwendah ini sangat bangga dengan nama China yang diberikan kakeknya.
"Aku lagi lupa arti akhirnya apa, tapi nama chinese aku Huang Sheng Bao, dikasih sama Yeye," tandasnya.
Satu Momen Bareng Yeye
Betrand Peto merasa selalu disalahkan ketika adik-adiknya menangis.
Penyanyi yang disapa Onyo itu bahkan pernah kena tegur sang kakek.
Sejak diangkat menjadi anak asuh oleh Sarwendah, Onyo sudah dianggap seperti anggota keluarga.
Dia dijadikan kakak tertua bagi dua anak Sarwendah, Thalia dan Thania Onsu.
Lantaran usianya yang lebih tua, Onyo pun sering kena tegur ketika membuat adik-adiknya menangis.
Sang kakek, Yeye pernah ajak Onyo bicara 4 mata untuk menasihati.
Momen ini terjadi sebelum Yeye meninggal dunia 4 tahun silam. Kala itu, Thalia Onsu menangis karena kalah main bulu tangkis melawan Onyo.
“Kenapa? Kenapa sih ribut terus?” tegur Yeye ke Onyo dan Thalia, dikutip dari Youtube The Onsu Family yang dipublikasikan pada 12 Juli 2021.
“Onyo yang tetot,” kata Thalia sambil menangis.
Dalam vlog keluarga The Onsu, ada momen ketika Onyo bermain bulu tangkis dengan Thalia.
Dalam permainan itu, Thalia menangis karena tak bisa bermain dengan benar.
Onyo sebagai kakak tertua pun kena tegur Sarwendah dan Yeye. Perdebatan pun tak terelakkan.
“Cici yang tetot cepet ngambek. I cuma ngasih tahu you nggak bisa main,” jelas Onyo yang justru membuat tangis Thalia semakin menjadi.
“Onyo nya juga bilangnya gitu,” kata Thalia sambil menangis.
“Onyo-nya iseng ya,” tegur Sarwendah.
“Nggak ada yang iseng bun, Nia tiba-tiba cepet ngambek,” kata Onyo membela diri.
Kehadiran Yeye dalam momen itu membuat Onyo merasa dipojokkan.
Yeye langsung menggendong Thalia yang menangis, sementara itu, Onyo meluapkan perasaannya yang kecewa karena disalahkan.
“Kok jadi I yang salah sih,” keluh Onyo.
“Bukan you salah, you lebih gede kasih itu (cara main). You tetap aja salah. You kakak, you kasih pengarahanlah,” jelas Yeye.
Di momen itu, Onyo sempat menghindar dengan berjalan ke kamarnya.
Yeye memahami perasaan Onyo yang kecewa karena tak ada yang membela.
“Semua cucu sayang, semua sama sayangnya ya,” kata Yeye.
Yeye pun mencoba menengahkan masalah antara cucu-cucunya.
Pria bernama asli Hendri Klow itu mengajak Onyo bicara 4 mata.
“You jadi kakak itu mesti kasih pengarahan sama adik-adikmu. Lu teriak aja dikit-dikit adikmu orang pasti ‘Nyo ada apa?’ nggak mungkin orang-orang ‘Thania ada apa?’ yang dilihatnya pasti Onyo kan, betul kan. Nah itulah,” beber Yeye menasihati Onyo.
Dari raut wajahnya, Onyo masih nampak kecewa karena merasa disalahkan.
Yeye pun memberi pengertian bahwa dia tak pernah pilih kasih ke semua cucunya.
“Bukan nggak sayang, sayang sama Onyo. Sayang semua,” kata Yeye seraya mengusap punggung Onyo.
“Ya udah Onyo minta maaf sama Yeye, lain kali Onyo mainnya nggak salah dan Onyo jadi lebih baik lagi ya Yeye,” kata Onyo yang kemudian memeluk Yeye.
Ini merupakan momen hangat antara kakek dan cucunya. Momen itu akan terus dikenang setelah kepergian Yeye.
Sarwendah Sentil Pesan sang Ayah
Kepergian sang ayah, Hendrik Lo, menyisakan duka mendalam bagi Sarwendah.
Meski tak ada pesan perpisahan, semasa hidupnya, Hendrik kerap memberikan pesan-pesan ringan yang bermakna untuk Sarwendah.
"Nggak ada pesan terakhir sih. Tiap kali dia ketemu aku paling dia selalu bilang 'Jangan capek-capek', 'Mau makan apa?' terus 'Lu jangan sedih lah. Kalo lu sedih, gue ikut sedih. Lu harus bahagia'," ujar Sarwendah di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Rabu (23/7/2025).
Di balik rasa kehilangan, Sarwendah mengungkapkan adanya perasaan yang belum sempat ia selesaikan dengan sang ayah, terutama soal kehidupan pribadinya.
Walau sang ayah kerap menunjukkan dukungan terhadap dirinya, Sarwendah menyadari bahwa di hati ayahnya ada tersimpan rasa kecewa karena melihat dirinya belum menikah lagi.
"Mungkin papi aku ngerasa seneng lihat anaknya gini, tapi pasti ada lah kekecewaan juga, kesedihan dia yang menurut aku belum aku selesaikan cuman memang udah jalannya," ungkap Sarwendah.
Bagi mantan istri Ruben Onsu, rumah tangga kedua orangtuanya yang harmonis selalu menjadi panutan.
Namun, ia pun menyadari bahwa perjalanan rumah tangga setiap orang tak selalu sama.
"Ya pasti lah itu impian aku yang dari dulu kiblat aku ketika menjalani hubungan rumah tangga dari keharmonisan orang tua. Cuma kan balik lagi kadang kehidupan rumah tangga orang berbeda-beda," tuturnya.
Meski saat ini belum berumah tangga lagi, wanita yang tengah dikabarkan memiliki hubungan spesial dengan Giorgio Antonio ini tetap merasa bangga dengan sosok ayah dan ibunya yang dikenal ramah dan harmonis.
"Jadi ya tapi ya aku banggalah semua orang melihat orangtua aku adalah orangtua yang sangat ramah dan harmonis," pungkasnya.
Diketahui, ayah Sarwendah, Hendrik Lo, meninggal dunia di usia 63 tahun pada Sabtu, 19 Juli 2025 pukul 08.18 WIB. Jenazah disemayamkan di Rumah Duka Grand Heaven, Jakarta Utara.
Jenazah Hendrik dikremasi di Krematorium Grand Heaven pada Rabu (23/7/2025) pukul 11.18 WIB dan abu jenazahnya langsung dilarungkan di laut Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara. (*)
(Banjarmasinpost.co.id/Grid.id)
https://www.grid.id/read/044276483/sebelum-meninggal-dunia-ayah-sarwendah-beri-nama-chinese-untuk-betrand-peto?page=all