TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Api di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mulai padam pada Senin (28/7/2025) malam.
Pantauan Tribunnews.com, sekira pukul 21.39 WIB, sudah tak terlihat lagi adanya titik api yang masih menyala khususnya di bagian depan pasar.
Meski begitu, asap berwarna putih masih mengepul di udara saat pihak petugas pemadam kebakaran melakukan pendinginan di lokasi.
"Mulai pendinginan," kata Perwira Piket Gulkarmat Jakarta Selatan, Sarono, saat ditemui di lokasi.
Proses pendinginan kebakaran adalah salah satu metode pemadaman api yang bertujuan untuk mengurangi suhu bahan yang terbakar hingga di bawah titik nyala (flash point), sehingga api tidak bisa lagi menyala atau menyebar.
Terlihat petugas pemadam kebakaran masih menyemprotkan air ke titik-titik yang masih terdapat bara api di dalam pasar tersebut.
Warga yang berada di seberang pasar pun masih ramai dan belum membubarkan diri.
Di sisi sebelah kiri pasar, terlihat bangunan yang hampir roboh akibat kebakaran tersebut. Temboknya sudah sedikit patah dan rawan untuk didekati.
Pasar Taman Puring merupakan pusat perbelanjaan mulai dari barang antik, alat rumah tangga, suku cadang kendaraan hingga sepatu.
Sebelumnya, Sebelumnya, Kebakaran cukup besar melanda di kawasan Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (28/7/2025) sore.
Dari video yang beredar, api yang cukup besar mengeluarkan kepulan asap hitam yang melambung ke langit.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan mendapatkan laporan awal dari warga sekira pukul 18.02 WIB.
Polisi menyebut titik awal kebakaran di pasar tersebut diduga berasal dari sebuah kios yang sudah tutup.
Memang, sejumlah kios di pasar tersebut sudah mulai tutup sekira jam 17.00 WIB. Sedangkan, api mulai muncul sekira pukul 18.00 WIB.
"Untuk titik api dari informasi yang kami dapatkan dari salah satu pemilik kios yang berdekatan dengan sumber api, itu berasal dari salah satu toko yang sudah ditutup," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, saat ditemui di lokasi.
Meski begitu, Nicolas belum bisa memastikan toko yang menjual barang apa yang menjadi titik awal munculnya api.
Termasuk soal penyebab kebakaran yang melanda pasar dengan kios sebanyak 500 unit ini.
"Penyebab kebakaran ini yang bisa menjelaskan ahli," ucap dia.
Nicolas menambahkan, kini pihaknya sedang fokus untuk dapat memadamkan api. Informasi terkini yang diterimanya, tak ada korban jiwa ataupun luka akibat insiden itu.
"Langkah pertama yang kita harus lakukan sebagai aparat TNI, Polri, pemadam, bagaimana kita bisa memadamkan api," ungkapnya.