SajianSedap.com- Ikan sarden sebenarnya adalah beberapa spesies ikandengan beberapa kesamaan.
Ikan sarden biasanya dikemas dalam air, minyak, saus tomat, dan bumbu lainnya dalam kaleng.
Sarden kaleng ini bisa langsung dikonsumsi setelah dipanaskan atau diberi tambahan bahan-bahan lain sebagai penyedap.
Sarden kaleng adalah lauk instan yang banyak digemari orang karena kepraktisannya yang menjadi penyelamat ketika lapar.
Sarden kaleng juga tersedia dalam berbagai varian di supermarket, membuat tidak bosan untuk menyantapnya.
Pengolahannya pun cukup mudah karena sudah siap saji dengan rasanya yang lezat.
Cukup dihangatkan beberapa menit untuk disajikan ke sekeluarga saat makan kapanpun.
Namun, beberapa orang terkadang tidak sukakarena rasa dan bau amisnya.
Asal Anda tahu tips masak sarden kaleng yang benar seperti berikut ini, dijamin rasanya lebih nikmat dan bebas bau amis. Yuk simak!
Anda bisa mencobanya di rumah dengan mudah untuk menghasilkan olahan sarden kaleng yang nikmat sebagai lauk makan.
Kamu dapat menambahkan takaran cukup banyak untuk kedua bumbu ini.
Cabai dan tomat juga bisa ditambah saat masak sarden kaleng agar rasanya lebih lezat.
Selain bawang merah dan putih, bisa juga menggunakan rempah dan bumbu lain.
Tumis irisan bawang merah dan bawang putih hingga harum, baru tambahkan tomat dan cabai. Tumis kembali.
Langkah terakhir, masukkan sarden kaleng.
Selain itu, tuangkan juga air agar sarden berkuah kental.
Cukup masukkan telur setelah sarden diberi air. Masak sampai bumbu meresap ke dalam telur.
Omega-3 bertugas untuk menstabilkan ritme jantung, menurunkan trigliserida (lemak dalam darah), dan menjaga arteri agar bebas dari penyumbatan.
Omega-3 paling tinggi pada ikan berminyak seperti salmon, mackerel, dan sarden.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan dua porsi per minggu ikan berlemak, yang tidak digoreng, dengan masing-masing porsi sekitar 3,5 ons.
Selain itu, ikan sarden mengandung vitamin B12 yang baik untuk tubuh.
Satu porsi ikan sarden menyediakan lebih dari tiga kali jumlah B12 yang dibutuhkan oleh kebanyakan orang.
Hingga 40 persen orang dewasa atau yang lebih tua kemungkinan mengalami kekurangan vitamin B12.
Kekurangan ini dapat menyebabkan fungsi saraf sensorik yang buruk dan masalah dengan saraf perifer.
Masalah saraf dapat mengurangi mobilitas, menyebabkan sering jatuh, hingga menyebabkan kecacatan.