TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Benidiktus Papa angkat bicara soal peluncuran buku Jokowi's White Paper.
Buku Jokowi's White Paper merupakan penelitian yang dilakukan Roy bersama pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma atau dokter Tifa dan ahli digital forensik sekaligus mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Sianipar.
Benidiktus Papa atau yang akrab disapa Beny, menyebut buku yang berisi tentang penelitian mengenai ijazah S-1 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tersebut merupakan akal-akalan Roy Suryo Cs untuk mempengaruhi publik.
“Ya ini kita sudah tahu muaranya kemana. Ini akal-akalan Roy Suryo Cs yang terus mencoba mempengaruhi publik,” kata Beny saat dihubungi Tribunnews, Selasa (19/8/2025).
Beny pun menyebut, bahwa buku Jokowi's White Paper berisi fitnah, kedengkian kebencian Roy Suryo Cs kepada Jokowi.
Bahkan, dia menyebut Roy Suryo Cs kerap terjebak dengan narasi sendiri dan segala cara dilakukan untuk menuduh Jokowi memiliki ijazah palsu.
“Mereka ini sudah kejebak narasi sendiri sehingga semua cara dilakukan agar bisa bertahan dinarasi fitnah, kebencian yang mereka bangun selama ini. kebencian mereka sudah menutup akal sehat mereka,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pakar telematika Roy Suryo, ahli digital forensik Rismon Sianipar, dan pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma alias dokter Tifa, merilis sebuah buku yang berisi tentang penelitian mengenai ijazah S-1 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Peluncuran buku Jokowi's White Paper itu dilakukan secara soft launching di kawasan kompleks University Club (UC) UGM Yogyakarta pada Senin (18/8/2025).
Rismon Sianipar pun mengungkapkan proses peluncuran buku Jokowi's White Paper yang sempat mengalami kendala teknis. Dimana, soft launching harus dilakukan di kafe dan kantin UC UGM.
Pasalnya, pihak keamanan UGM melarang kegiatan peluncuran buku itu di lingkungan kampus.
“Soft launching buku Jokowi's White Paper tetap dilakukan kemaren di UC resto and kafe UGM,” kata Rismon saat dihubungi Tribunnews, Selasa (19/8/2025).
Rismon juga menuding terjadinya penghalangan proses peluncuran buku atau sabotase yang dilakukan oleh pihak tertentu.
Mulai dari listrik yang padam dan Air Conditioner (AC) yang mati saat acara berlangsung.
“Meski disabotase dengan dimatikan listrik dan AC oleh otoritas UGM,” tuding Rismon.
Setelah soft launching buku di Yogyakarta, Rismon menyebut bahwa pihaknya akan menggelar peluncuran perdana atau grand launching di Jakarta pada pekan depan.
“Kami akan grand launching buku tersebut di Jakarta tanggal 27 Agustus ini,” jelas Rismon.
Sementara itu, pihak UGM melalui Juru Bicara, Dr. I Made Andi Arsana menegaskan bahwa UC Hotel UGM memang tidak memfasilitasi kegiatan tersebut.
Alasannya, acara yang sedianya bertajuk ‘Konferensi Pers Tokoh Nasional Hadiah Kemerdekaan RI ke-80’ ternyata berbeda dengan informasi awal yang diberikan saat pemesanan.
Menurut Andi, pemesanan dilakukan oleh seseorang bernama Aida yang menyebut acara tersebut hanya “rapat kecil persiapan silaturahmi tokoh Jogja”.
Namun, belakangan diketahui melalui undangan yang beredar, agenda sebenarnya adalah soft launching buku Jokowi’s White Paper.
UGM menilai kegiatan ini sarat muatan politis dan tidak sesuai prosedur penyelenggaraan acara di unit usaha UGM yang berbasis pendidikan.
Atas pertimbangan administratif dan substansial, UC UGM memutuskan membatalkan pemakaian ruangan serta mengembalikan uang muka yang sudah dibayarkan.
Roy Suryo Tantang Jokowi
Sementara, Roy Suryo, meminta jika Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), tidak terima isi buku berjudul Jokowi's White Paper', dia tidak membantahnya dengan laporan ke kepolisian.
Buku Jokowi's White Paper merupakan penelitian yang dilakukan Roy bersama pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma atau dokter Tifa dan ahli digital forensik sekaligus mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Sianipar.
Adapun isi buku setebal 700 halaman tersebut tentang penelitian ijazah Jokowi yang hasilnya diklaim palsu.
Buku ini telah resmi diluncurkan oleh Roy Suryo dkk. di coffee shop University Club (UC) di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DI Yogyakarta pada Senin (18/8/2025).
Roy berharap pihak Jokowi membantah hasil penelitian di dalam buku tersebut dengan karya tulisan.
"Kalau bantah, bantah saja. Bantah buku dengan buku. Bukan buku dibantah dengan pasal-pasal hukum yang nggak nyambung. Silahkan, Jokowi bikin buku," ujarnya dikutip dari program Sapa Indonesia Malam di YouTube Kompas TV, Senin malam.
Dia juga membantah bahwa dirilisnya buku tersebut berkaitan dengan pelaporan oleh Jokowi terhadap dirinya serta fokter Tifa dan Rismon.
Roy menegaskan akan tetap menulis buku tentang ijazah Jokowi meski tidak dilaporkan oleh mantan Wali Kota Solo tersebut.
"Jadi artinya kami menulis buku ini nggak ada hubungannya dengan pelaporan. Mau dilaporkan atau tidak, kami tetap menulis buku," ujarnya.