Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Ingrid Kansil menyatakan pentingnya sinergi antara korporasi bersama usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai fondasi mewujudkan ekonomi nasional yang tangguh, berdaya saing global, serta mampu menciptakan pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan.

"UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional yang berperan besar dalam menjaga ketahanan dan pemerataan ekonomi Indonesia," kata Ketum Ipemi Ingrid Kansil dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Ipemi dan Goodmoney.id menggelar Anugerah Penggerak UMKM Indonesia 2025, untuk memperkuat kolaborasi korporasi dengan UMKM menuju ekonomi nasional yang tangguh dan berdaya saing global.

Kegiatan bertajuk "Memperkuat Kolaborasi Korporasi dan UMKM melalui Koperasi Merah Putih menuju Pertumbuhan Berkelanjutan" itu dihadiri i Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Temmy Satya Permana, serta Asisten Deputi Pemetaan Potensi Usaha Kementerian Koperasi Lely Hiswendari.

"(Gelaran penghargaan) Ini merupakan bentuk apresiasi kepada korporasi dan lembaga yang melakukan aksi nyata dalam mendukung UMKM di Indonesia melalui Koperasi Merah Putih," ujar Ingrid.

Dia menyebutkan hingga pertengahan tahun ini terdapat 65,5 juta UMKM yang menyerap lebih dari 119 juta tenaga kerja, atau sekitar 97 persen dari tenaga kerja nasional. UMKM juga berhasil menyumbang 62 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Menurut Ingrid, data itu menunjukkan penguatan UMKM dan koperasi bukan hanya upaya memberdayakan ekonomi rakyat, tetapi menjadi kunci strategis dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan ekonomi Indonesia.

Hanya saja, di balik capaian itu, UMKM masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari akses permodalan, digitalisasi, hingga keberlanjutan usaha.

"Peran korporasi, lembaga keuangan, dan mitra strategis menjadi sangat penting dalam menciptakan sinergi yang produktif, berkeadilan, dan berkelanjutan," terang Ingrid.

Oleh karena itu, menurut Ingrid, penganugerahan itu sebagai bentuk dorongan moral, sehingga makin banyak korporasi yang aktif memberdayakan UMKM melalui koperasi di seluruh Indonesia.

"Kami percaya, kolaborasi yang kuat antara sektor korporasi dan UMKM melalui koperasi akan menjadi fondasi penting menuju ekonomi nasional yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing global," ucap Ingrid.

Dia juga mengapresiasi kepada dewan juri, Tim Riset Ipemi, dan Goodmoney.id yang telah melakukan penilaian melalui tiga tahapan. Pertama, pendekatan desk riset, kedua, media monitoring, dan ketiga, panel ahli, sehingga hasil yang disajikan benar-benar objektif dan kredibel.

Ingrid berharap, penghargaan itu menjadi penyemangat untuk terus berinovasi dan berkontribusi terhadap penguatan UMKM melalui koperasi di Indonesia. "Demi mewujudkan UMKM dan Koperasi Merah Putih lebih maju, Indonesia unggul," katanya.

Di kesempatan yang sama, Dewan Juri dari Seci Institute Pinpin Bhaktiar menekankan penganugerahan itu menjadi langkah untuk memotret ekosistem kewirausahaan itu hadir dengan baik.

"Saya berharap, seluruh perusahaan yang menjadi pemenang tetap dapat mencintai Indonesia melalui langkah nyata pengembangan ekonomi nasional bersama-sama," katanya.

Adapun korporasi yang mendapat penghargaan yakni PT Permodalan Nasional Madani (PNM); PT Surveyor Indonesia; PT Toyota Astra Financial Service; PT Bank Rakyat Indonesia (BRI); PT Bank Sahabat Sampoerna; PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng); PT Bank Nagari.

Selain itu, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat; PT Federal International Finance (FIFGroup); PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur; Indonesia Financial Group (IFG); PT BFI Finance Indonesia; Dompet Dhuafa; Uang Me; PT Sucofindo; PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo); hingga PT Bank Tabungan Negara (BTN)