Pengadaan Laptop Sekolah Rakyat Gagal 2 Kali, Mensos Siap Tindak Tegas Penyimpangan
GH News October 31, 2025 10:09 PM
Jakarta -

Diluncurkan dengan waktu persiapan relatif singkat, Sekolah Rakyat menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang melibatkan banyak kementerian. Kendati begitu, pelaksanaan di lapangan tetap berada di bawah koordinasi Kementerian Sosial.

Mensos Saifullah Yusuf menegaskan sejak awal perancangan, program ini disusun dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk langkah pencegahan terhadap potensi penyimpangan. Potensi tersebut bisa muncul dalam proses pengadaan maupun pengelolaannya.

"Jangan sampai ada tiga hal yang paling ditakutkan di dunia pendidikan, yaitu perundungan, kekerasan fisik dan seksual, dan yang ketiga adalah intoleransi (terjadi). Kemudian tidak ada terutama penyimpangan tata kelola keuangan, ini juga cukup kita perhatikan sejak awal," katanya.

Hal itu disampaikan sosok yang akrab dipanggil Gus Ipul itu di hadapan Pemimpin Redaksi detikcom, Alfito Deannova Ginting dalam Jejak Pradana, ditulis Jumat (31/10/2025).

Pengadaan Laptop Gagal 2 Kali

Transparansi dan akuntabilitas menjadi prinsip yang dijunjung tinggi oleh Mensos. Ia bahkan secara terbuka mengungkapkan proses pengadaan laptop untuk Sekolah Rakyat sempat mengalami dua kali kegagalan.

"Pengadaan laptop untuk siswa dan kepala sekolah ini kita sampai dua kali, jadi ada gagal lelang istilahnya," ungkapnya.

Usai dua kali lelang gagal, ia menuntut seluruh pihak terkait untuk bertanggung jawab sekaligus memastikan tak ada satu pun prosedur yang dilanggar.

Situasi tersebut mendorongnya meminta pendampingan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Proses pengadaan pun kemudian diawasi oleh Kejaksaan Agung dan Satuan Reserse Kriminal dari Polri.

Bagi Gus Ipul, kejadian ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Ia menegaskan bahwa tidak ada ruang untuk bermain-main dengan anggaran negara.

Menghadirkan Gugus Tugas Khusus

Dalam proses pengawasan, Gus Ipul membentuk Gugus Tugas Pengawasan dan Pengendalian Mutu Sekolah Rakyat. Gugus tugas ini dipimpin oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Kemensos Dody Sukmono dengan penanggung jawab Wamensos Agus Jabo Priyono.

"Ini adalah upaya-upaya kita untuk memitigasi segala kemungkinan dan tidak tercoreng lah ada hal-hal yang tidak perlu," ungkapnya.

Dengan tegas, Gus Ipul menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto tentang penyelewengan. Di mana jika ada pihak yang melakukan penyelewengan pasti akan menanggung akibatnya sendiri.

"Kita enggak akan membela, kita bahkan justru akan melaporkan sendiri. Jika saya temukan hal-hal yang tidak beres dalam penyelenggaraanya," tandas Gus Ipul.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.