BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, mengungkapkan alasan ia memilih pulang kampung ke Kroasia di tengah jeda internasional FIFA Matchday November 2025.
Bojan Hodak setelah membawa Persib meraih kemenangan dramatis 3-2 atas Selangor FC dalam laga AFC Champions League Two di Malaysia pada awal November 2025 lalu.
Mantan pelatih PSM Makassar itu pun memilih untuk pulang ke kampung halamannya Kroasia.
Ia memilih pulang kampung ke Kroasia karena Persib juga memiliki laga tunda untuk laga Super League 2025/2026 buat pekan ke-12.
Situasi ini membuat para pemain Persib mendapat jatah libur setelah menjalani pertandingan yang cukup padat.
Untuk itu, saat mendapatkan peluang istirahat ini, tim kepelatihan Persib pun memberi jatah libur untuk para pemain.
Para pemain pun banyak yang memanfaatkan waktu libur ini dengan pulang ke kampung halamannya, begitu juga dengan Bojan Hodak yang memilih pulang kampung ke Kroasia.
Pelatih berusia 53 tahun tersebut pun mengaku bahwa ia memutuskan kembali ke Kroasia ini karena ingin memanfaatkan waktu dengan baik.
Oleh karena itu, Bojan Hodak memilih kembali ke kampung halaman untuk melakukan tes kesehatan secara lengkap, sebelum Maung Bandung menjalani jadwal yang padat kembali.
Ini karena setelah ini, Marc Klok dan kawan-kawan dijadwalkan akan menghadapi banyak pertandingan baik di Super League dan AFC Champions League Two (ACL 2).
Bahkan peluang untuk lolos ke babak 16 besar AFC Champions League Two pun sudah di depan mata, karena Persib saat ini hanya butuh hasil imbang saja dari dua laga yang tersisa di Grup G ACL 2.
"Saya melakukan medical check-up dan tidak ada kesempatan bagi saya untuk pulang ke Kroasia hingga Maret atau April nanti, karena itu alasanya," ujar Bojan Hodak sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Tribun Jabar, Senin (17/11/2025).
Selain ia melakukan pemeriksaan kesehatan secara keseluruhan di Kroasia saat pulang kampung ini.
Mantan juru taktik Kuala Lumpur City FC tersebut juga mengungkapkan bagaimana ia bertemu dengan pemain AC Milan yakni Luka Modric.
Bojan Hodak mengaku selama di Kroasia, ia memang sempat menyapa pemain-pemain penting sepak bola Kroasia salah satunya Luka Modric.
Ini karena Luka Modric memang diketahui sebagai pemain kebanggaan milik Kroasia, karena ia tak hanya mampu mengantarkan timnas mereka mentereng.
Mantan pemain Real Madrid itu juga telah memiliki banyak prestasi di dunia sepak bola, sehingga Modric merupakan pemain hebat untuk Kroasia.
Sebenarnya Bojan Hodak tak hanya bertemu Modric saja, tetapi ia juga bertemu dengan pemain Kroasia Mislav Orsic dan juga ada tim kepelatihan Timnas Kroasia yakni Zlatko Dalic dan Drazen Ladic.
Namun, di media sosial memang yang menjadi sorotan besar karena Bojan Hodak berfoto dengan Luka Modric yang berhasil menjadikan Timnas Kroasia jadi finalis Piala Dunia 2018, dengan meraih peringkat ketiga di Piala Dunia 2022, serta sukses menyabet Ballon d'Or 2018.
Bojan Hodak memuji bahwa saat ini Modric memang menjadi idola tak hanya di Kroasia, tetapi juga di dunia.
Untuk itu, Hodak mengakui banyak anak lagi-laki Kroasia yang ingin menjadi Luka Modric dan itu membuat generasi berikutnya semakin bekerja keras.
Hodak mengaku ia memang dekat dengan asisten pelatih Timnas Kroasia Drazen Ladic, sehingga berkesempatan melihat latihan mereka karena memang mereka jarang bertemu karena masing-masing sibuk di berbagai negara.
"Saya adalah teman, teman dekat dari asisten pelatih Kroasia, Drazen Ladic. Jadi ini saatnya bagi saya datang melihat latihannya dan menonton Timnas (Kroasia) bermain," jelas Hodak.
Untuk itu, ia pun bertemu dengan Luka Modric dan beberapa pemain Kroasia dan itu sudah ia unggah di Instagram pribadinya.
Sebelumnya ia juga memuji bagaimana Luka Modric di matanya, dan Hodak memberikan pujian setinggi langit untuk gelandang AC Milan tersebut.
Ia memberikan pujian karena Modric dinilai mampu mengatasi segala keraguan yang ada terkait posturnya hingga mampu membuktikan diri dengan bermain di klub besar dunia.
"Luka Modric adalah pemimpin, tapi dia tidak sendirian. Di sekitarnya ada pemain top seperti Perisic, Mandzukic, Lovren, Kovacic, dan Rakitic. Saat dia bergabung Real Madrid, awalnya disebut gagal," kata Bojan Hodak.
"Tapi setelah adaptasi dia menjadi salah satu pemain terbaik mereka. Dia (Modric) mendorong rekan-rekannya dan memberi contoh," tuturnya.