Sempat Kocar-kacir Melarikan Diri, Belasan Remaja di Kediri Dihukum Dorong Motor Sejauh 1 Km
Ndaru Wijayanto November 18, 2025 09:32 PM
Ringkasan Berita:
  • Belasan remaja di Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, kedapatan hendak menonton balap liar sekitar SMK Kertanegara Wates, sebagian masih duduk di bangku SMP
  • Polisi mengamankan 12 remaja beserta enam sepeda motor, kemudian memberi sanksi unik: mendorong motor lebih dari satu kilometer dan mengikuti olahraga fisik sebagai efek jera.
  • Orang tua diminta membuat surat pernyataan agar anaknya tidak mengulangi perbuatan

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Belasan remaja di Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, kedapatan diduga hendak menonton aksi balap liar di sekitar SMK Kertanegara Wates, Minggu (16/11/2025) dini hari.

Para remaja digelandang ke Mako Polsek Wates dan diberikan sanksi mendorong sepeda motor sejauh lebih dari satu kilometer, sebagai efek jera.

Aksi penertiban ini dilakukan Polsek Wates usai menerima laporan dari warga yang resah melihat sekumpulan remaja berkumpul di lokasi yang kerap digunakan untuk balap liar. Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas langsung bergerak menuju lokasi.

Kapolsek Wates AKP Agus Sudarjanto mengatakan kedatangan petugas membuat para remaja itu langsung kocar-kacir melarikan diri. Beberapa diantaranya bahkan meninggalkan sepeda motor mereka di tepi jalan.

"Begitu kami datangi, mereka langsung lari. Ada beberapa motor yang ditinggal begitu saja," AKP Agus kepada TribunMataraman.com, Selasa (18/11/2025).

Petugas kemudian menunggu para remaja itu kembali untuk mengambil kendaraan mereka. Benar saja, sekitar pukul 00.30 WIB mereka satu per satu muncul hendak mengambil motor yang ditinggalkan.

Tanpa banyak waktu, polisi langsung mengamankan mereka beserta kendaraan yang dibawa. Total ada enam sepeda motor dan 12 remaja yang berhasil diamankan dalam patroli antisipasi balap liar tersebut.

Menurut Agus, para remaja itu bukan pelaku balap liar, melainkan penonton. Namun, aksi mereka tetap berpotensi memicu kerawanan dan mengganggu ketertiban masyarakat. Menariknya, mayoritas dari mereka masih duduk di bangku SMP.

"Kami tidak melakukan tilang ataupun menahan motor. Tapi sebagai efek jera, mereka kami suruh mendorong motornya dari lokasi sampai ke Mako Polsek Wates," jelasnya.

Tidak hanya disuruh mendorong motor, mereka juga diwajibkan mengikuti olahraga fisik sebagai tambahan pembinaan. Setelah itu, para remaja diberi makanan dan minuman sembari menunggu kedatangan orang tua mereka.

Sesampainya orang tua di Polsek, masing-masing remaja diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.

Dari keterangan orang tua, sebagian besar anak mereka sebelumnya hanya berpamitan keluar untuk ngopi sejak pukul 20.00 WIB dan tidak pulang hingga dini hari.

"Alhamdulillah orang tua merespons baik tindakan kami. Kami berharap mereka lebih mengawasi aktivitas anaknya, terutama saat malam hari," lanjut Agus.

Kapolsek Wates menambahkan bahwa pihaknya telah mengimbau seluruh perangkat desa dan pihak sekolah, mulai dari SD, SMP hingga SMA di wilayah Wates, agar turut mengawasi dan memberi informasi jika ada anak didik yang berkeliaran pada malam hari. 

Pasalnya, aktivitas nongkrong tanpa tujuan jelas dikhawatirkan memicu perilaku berbahaya seperti konsumsi miras hingga terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.

"Semoga ke depan anak-anak bisa lebih memilih kegiatan positif dan tidak keluar malam jika tidak ada kepentingan," tegasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.