Cerita Ricuh Challenge Timnas Voli Putra Indonesia vs Filipina, Spike Rivan Nurmulki Pembuka Kisah
December 17, 2025 06:17 AM

TRIBUNNEWS.COM - Asisten pelatih Timnas Voli Putra Indonesia, Erwin Rusni menceritakan kericuhan yang terjadi pada pertandingan terakhir fase grup di Pool B melawan Filipina. Spike Rivan Nurmulki menjadi awal kisah!

Pertandingan yang dimenangkan Timnas Voli Putra Indonesia 3-0 (25-17, 27-25, 26-24) atas Filipina di Bangkok, Selasa (16/12) siang WIB, diwarnai kericuhan karena protes keras dari Angiolino Frigoni.

Pelatih tim voli putra Filipina itu merasa tidak puas dengan keputusan wasit atas challenge yang mereka ambil, dalam case mempertanyakan keabsahan poin Indonesia.

"Kalau insiden (ricuh-red) karena ada bola challenge saja," buka Erwin Rusni saat dihubungi Tribunnews, Selasa sore WIB.

"Memang kena block, tetapi dia (pelatih Filipina-red), tidak terima, katanya bola tidak mengenai tangan, padahal (dari video challenge-red), jelas mengenai tangan," cerita Erwin Rusni menjelaskan.

PERAYAAN POIN - Selebrasi para pemain Timnas Voli Putra Indonesia setelah mencetak poin pada pertandingan melawan Myanmar pada fase preliminary Pool B di  Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Senin (15/12). Indonesia menang 3-0.
PERAYAAN POIN - Selebrasi para pemain Timnas Voli Putra Indonesia setelah mencetak poin pada pertandingan melawan Myanmar pada fase preliminary Pool B di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Senin (15/12). Indonesia menang 3-0. (Dok. SAVA Volley)

Dalam olahraga bola voli, challenge dimaksudkan untuk membantu kerja wasit dalam mengambil keputusan di momen-momen kurang jelas. Wasit diberikan kuasa penuh untuk memanfaatkan teknologi itu.

Sementara bagi tim yang bertanding, di setia setnya, maksimal memperoleh jatah challenge dua kali. Jika challenge yang dilakukan berhasil, maka jatah challenge tidak berkurang.

Tetapi jika sebaliknya, maka jatah challenge otomatis berkurang.

Beberapa challenge yang bisa dipakai dalam pertandingan bola voli meliputi net fault, line fault, three meter line fault, over net, block touch, dan ball in or out

Kronologi Ricuh 

Insiden diawali dari spike Rivan Nurmulki. Papan skor menunjukkan 16-12 untuk keunggulan Indonesia.

Semula, serangan di-set oleh Jasen Natanael Kilanta dengan memberikan umpan kepada Rivan Nurmulki di posisi 6. Bola memantul ke area Indonesia karena menurut wasit, mengenai block pemain Filipina.

Reset attack pun dihasilkan Indonesia. Kali ini Jasen Natanael Kilanta merubah arah set serangan dengan mengirimkan umpan ke posisi 4 yang di sana sudah ada Jordan Susanto.

Dia tidak kesulitan untuk mengubah papan skor menjadi 17-12.

Kubu Filipina kemudian mengambil challenge, untuk melihat spike dari Rivan Nurmulki dalam set serangan pertama apakah mengenai block atau tidak.

Sebab jika tidak mengenai block, maka reset attack dari Indonesia dianggap tidak sah karena terjadi sentuhan keempat dalam permainan mereka.

Setelah dilakukan pengecekan, drama terjadi. Ofisial pertandingan yang bertugas di bagian challenge, salah memperlihatkan video. Angiolino Frigoni sontak melakukan protes keras ke wasit.

Baca juga: Jadwal Semifinal Voli SEA Games 2025 Putra: Indonesia vs Vietnam, Rekor Emas Rivan Cs di Final Ideal

Pengadil utama mencoba menenangkan pelatih Filipina, dan akan memberikan review seperti yang diminta.

Hasilnya, dalam video ulang yang diputar ofisial challenge, memperlihatkan ada sentuhan dari lengan pemain Filipina dalam melakukan block dari smes Rivan Nurmulki.

Wasit memutuskan bahwa ada sentuhan, dan reset attack dari Indonesia yang berbuah poin dari smes Jordan Susanto, sah secara regulasi permainan.

Angiolino Frigoni tidak terima dengan keputusan wasit. Dia berbalik ke areanya sembari berteriak bahwa seharusnya itu tidak ada sentuhan.

Indonesia Lolos Semifinal

Terlepas dari itu, Timnas Voli Putra Indonesia lolos ke semifinal sebagai juara Pool B, berbekal enam poin, didampingi Filipina yang finis sebagai runner-up lewat raihan tiga angka.

Lawan yang dihadapi Rivan Nurmulki cs di babak semifinal adalah Vietnam, sementara Filipina menjadi ganjalan tuan rumah SEA Games 2025, Thailand, untuk menggapai laga final.

Thailand menorehkan catatan sapu bersih tiga kemenangan di preliminary phase, dan berhak menyandang status juara Pool A. Sedangkan Vietnam dengan jumlah enam poin, ke semifinal sebagai runner-up Pool A.

Berkaca dari sukses Timnas Voli Indonesia meraih medali emas dalam tiga edisi SEA Games terakhir, sebuah pola menuai sorotan.

Final ideal bisa digapai Indonesia, dengan melawan Thailand di laga final.

Sebagai pengingat, voli putra Indonesia mengakhiri paceklik medali emas SEA Games 2009 berselang satu dekade. SEA Games 2019, Timnas Voli Putra Indonesia yang kala itu diperkuat Rivan Nurmulki, sukses meraih medali emas saat mengalahkan tuan rumah Filipina, 3-0.

Di edisi 2021, Timnas Voli Putra Indonesia kembali meraih medali emas kala menumbangkan tuan rumah, Vietnam di partai puncak dengan skor tiga set langsung.

Terakhir di Kamboja, Rivan Nurmulki cs kembali mengalahkan sang tuan rumah dalam perebutan medali emas 3-0.

Dengan skenario Timnas Voli Putra Indonesia kembali mencapai final, mengalahkan Vietnam lebih dulu, terbuka peluang bersua Thailand di perebutan medali emas.

Thailand juga wajib melewati hadangan Filipina, yang secara skuad berisikan pemain senior seperti Kim Malabunga, Bryan Bagunas, dan Marck Espejo, juga tidak bisa dipandang sebelah mata.

Final ideal akan tersaji antara Timnas Voli Putra Indonesia vs Thailand. Yang dalam tiga edisi terakhir final SEA Games, Indonesia selalu keluar menjadi juara, plus sapu bersih kemenangan 3-0. 

(Tribunnews.com/Giri)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.