BANGKAPOS.COM - MAHM alias E (9), putra dari pengusaha sekaligus dewan pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Haji Maman Suherman tewas dibunuh pada Selasa (16/12/2025).
Dugaan pembunuhan tersebut terjadi di rumah mewah di kawasan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Banten pada Selasa (16/12/2025).
Haji Maman Suherman adalah pengusaha sekaligus Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon.
Ia baru dilantik beberapa hari lalu dalam acara Rapat Kerja Daerah DPD PKS Cilegon.
Sebelumnya, Haji Maman juga pernah menjabat sebagai Sekretaris DPC PPP Kota Cilegon.
Namanya sempat mencuat dalam bursa calon wakil wali kota Cilegon pada Pilkada 2024.
Selain aktif di politik, Haji Maman dikenal sebagai pengusaha dan pemilik PT Buana Gearindo Pratama, perusahaan konstruksi yang bergerak di bidang mesin, perlengkapan, suku cadang, dan baja bangunan di Cilegon.
Rumah H Maman yang jadi lokasi anaknya dibunuh bergaya arsitektur Eropa dengan warna dominan putih dan bangunan memanjang sekitar 40 meter.
Di sekitar pagar rumah, deretan mobil dan sepeda motor warga tampak memenuhi bahu jalan.
Informasi yang beredar menyebutkan kamera pengawas (CCTV) di rumah tersebut tidak berfungsi.
Namun, hal itu belum dikonfirmasi secara resmi oleh pihak kepolisian.
Di depan gerbang rumah, terlihat karangan bunga ucapan duka cita atas meninggalnya Muhammad Aksel Putra, putra dari Haji Maman Suherman.
Kapolsek Cilegon, Kompol Firman Hamid, mengatakan korban diduga meninggal akibat luka tusukan benda tajam dikutip dari Tribunnews
“Seluruh informasi dan petunjuk yang ada masih kami dalami untuk mengungkap pelaku serta motif kejadian,” ujarnya.
Firman menambahkan, kejadian bermula saat ayah korban menerima telepon dari anak keduanya sekitar pukul 14.20 WIB.
Suara di seberang terdengar panik dan meminta pertolongan. Haji Maman pun langsung pulang ke rumah dari tempat kerjanya.
22 Luka
Polisi mengatakan terdapat 22 luka di tubuh E, anak H Maman Suherman
Kasi Humas Polres Cilegon AKP Sigit Dermawan mengatakan dari total luka, 19 di antaranya merupakan luka akibat benda tajam.
"Jadi untuk pengamatan luar itu, ada luka sebanyak 22. 22 terdiri dari 19 luka kekerasan benda tajam, nah tapi enggak tahu nih apakah dia menggunakan pisau atau apa kita belum tahu karena barang bukti tidak ada kan," kata Sigit saat dihubungi, Rabu (17/12/2025).
Sementara, kata Sigit, tiga luka lainnya diduga berasal dari benda tumpul. Namun, posisi berada di bagian yang fatal yakni leher dan dada.
Meski begitu, Sigit mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu hasil visum dari kedokteran untuk kepastian jumlah lukanya.
"Visum kan belum keluar nih, kita tidak bisa ini," ucapnya.
Di sisi lain, Sigit mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk membuat terang kasus ini.
Tidak Ada Barang Hilang
AKP Sigit Dermawan mengatakan dari hasil olah TKP, polisi tidak menemukan adanya barang yang hilang di rumah itu.
"Kita masih mendalami nih, setelah ini sudah olah tkp tidak ada barang barang yang hilang. Kita masih menunggu, kita cek dulu sama keluarga korban, karena pada saat ditanya nih, kan masih duka," kata Sigit.
Sehingga, Sigit mengatakan pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan peristiwa yang merenggut nyawa korban akibat perampokan atau bukan.
"Cuman untuk ininya belum ya motifnya belum ya apakah perampokan atau apa masih belum ya, masih kita mendalami," jelasnya.
Sementara itu, Wakapolres Cilegon, Kompol Arief Nazaruddin Yusuf mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku.
Ia mengatakan penyelidikan dilakukan oleh Polres Cilegon dan Polda Banten untuk mencari bukti-bukti yang menjadi petunjuk untuk mengungkap kasus itu.
"Sedang dan masih proses tahap penyelidikan oleh pihak penyelidik Satreskrim Polres Cilegon bersama Subdit Resmob Ditkrimum Polda Banten," ucap Arief.
CCTV Rusak
Polisi mengatakan saat ini masih menelusuri rekanan CCTV terkait peristiwa tewasnya E.
Hal ini lantaran kamera CCTV yang berada di rumah tersebut tidak bisa merekam karena rusak.
"Iya kita akan mencari CCTV ya, kemarin tuh menurut informasi, 2 minggu itu CCTV rusak," beber AKP Sigit Dermawan.
Saat ini, lanjut Sigit, pihaknya akan mengecek rekaman CCTV milik tetangga rumah mewah tersebut untuk mencari petunjuk.
"Kita lagi nyari nih (cctv) di tetangga kan gitu, nanti saya mohon doanya dari rekan rekan media juga mohon bersabar, mudah mudahan terungkap nih siapa pelakunya," ucapnya.
Di sisi lain, Sigit mengatakan pihaknya juga terus memeriksa sejumlah saksi untuk nantinya bisa membongkar kasus tewasnya bocah tersebut.
"Untuk saksi ya yang saat ini, hari ini, yang sudah dimintai keterangannya oleh Polres Cilegon sebanyak 7 saksi. Itu dari pihak keluarga dan pihak lain ya," tuturnya.
Adapun dari penyelidikan sementara, korban tinggal bersama orang tuanya dan kakaknya. Namun, saat itu hanya ada korban dan kakaknya di dalam rumah.
"(Saat kejadian) berdua sama kakaknya, cuma ini kan kamarnya ada delapan ini, jadi di masing masing gitu. Tinggal sama orang tuanya, karena ibunya bekerja juga, bapaknya juga pengusaha kan gitu," jelasnya.
Wakil Bupati Serang, Najib Hamas menghadiri pemakaman korban, Rabu, (17/12/2025).
Najib mengatakan, ayah korban, Maman Suherman, dikenal sebagai sosok pengusaha yang memiliki jiwa sosial tinggi dan religius.
Almarhum MAHM merupakan anak dari keluarga yang dikenal baik dan aktif dalam kegiatan keagamaan.
"Haji Maman ini orang baik, pengusaha, dan punya kepedulian sosial yang tinggi. Banyak pemuda di Kota Cilegon yang direkrut menjadi karyawan di proyek-proyek beliau," ujar Najib kepada TribunBanten.com.
Ia juga menambahkan, secara keagamaan H. Maman Suherman dikenal rajin beribadah. Dalam kesehariannya, Haji Maman memiliki empat orang anak.
Antusiasme masyarakat terlihat dalam prosesi salat jenazah MAHM.
Najib menyebutkan, jumlah jamaah yang ikut menyolatkan korban sangat banyak hingga memenuhi area masjid.
"Jamaah yang hadir luar biasa banyak, seperti jamaah salat Jumat. Ini menunjukkan keluarga besar Haji Maman sangat dihormati dan dicintai masyarakat," katanya.
Dikatakan Najib, sejumlah tokoh masyarakat dan ulama di Kota Cilegon turut hadir dalam prosesi tersebut, di antaranya KH Fathul Adzim serta tokoh-tokoh daerah lainnya.
Terkait peristiwa tragis tersebut, Najib mengaku terkejut dan sangat prihatin karena korban merupakan anak berusia sembilan tahun yang tidak melakukan perlawanan saat kejadian.
"Korban masih anak-anak, berusia 9 tahun, berada di rumah bersama kakaknya dan tidak melakukan perlawanan. Ini sangat memprihatinkan," ujarnya.
Najib menggambarkan kondisi psikologis orang tua korban yang sangat terpukul, terlebih saat ayah korban menerima panggilan video dari kakak korban yang memperlihatkan kondisi korban telah bersimbah darah.
"Kita bisa membayangkan perasaan seorang ayah melihat kondisi anaknya seperti itu. Ini tragedi yang sangat menyayat hati," ucapnya.
Najib meminta aparat kepolisian agar segera mengungkap pelaku pembunuhan dan menuntaskan kasus tersebut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
"Kami berharap pihak kepolisian secepat-cepatnya menemukan pelaku dan memberikan hukuman sesuai perundang-undangan. Penegakan hukum yang cepat dan tuntas merupakan bagian dari pelayanan presisi demi menjaga ketenteraman dan ketertiban masyarakat, tanpa memandang status sosial," tegasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada kepolisian yang telah bergerak cepat sejak hari pertama melakukan penyelidikan kasus pembunuhan tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada unsur kepolisian yang sejak hari pertama sudah bekerja melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku," pungkas Najib.
Kronologis
Polisi mengatakan, kejadian bermula sekitar pukul 14.20 WIB ketika ayah korban, menerima telepon dari anak keduanya, D, yang terdengar panik dan meminta pertolongan.
Mendapat kabar tersebut, HM yang saat itu sedang berada di tempat kerjanya langsung pulang menuju rumahnya.
Pada kasus tersebut, polisi telah memeriksa tujuh saksi terdiri dari pihak keluarga korban dan warga di sekitar lokasi kejadian. (Tribun Banten/ Tribunnews)