TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Prajurit TNI berhasil membangun jembatan bailey di Jorong Padang Mantuang, Kayu Tanam, 2X11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (17/12/2025).
Jembatan bailey adalah jenis jembatan sementara yang biasanya terbuat dari panel logam yang mudah dipasang dan dipindahkan.
Wartawan TribunPadang.com, Panji Rahmat, pada pukul 16.00 WIB menyaksikan langsung jembatan bailey yang dibangun prajurit TNI tersebut sudah bisa dilewati.
Dimana sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat, bahkan terlihat anak sekolah juga melintasi jembatan tersebut saat pulang.
Baca juga: Anak-Anak Tak Perlu Menyusuri Sungai ke Sekolah, Jembatan Bailey di Kayu Tanam Sudah Bisa Dilalui
Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, mengatakan, kehadiran jembatan ini, sangat mempermudah mobilisasi masyarakat.
Mengingat jembatan tersebut cukup padat arus lalu lintas kendaraan, sebagai akses utama masyarakat.
“Tentu kami sangat berterimakasih atas pembangunan jembatan ini, karena sudah cukup lama ratusan KK terdampak akibat kerusakannya,” ujarnya, saat ditemui, Rabu (17/12/2025).
Terlihat meski proses pembangunan jembatan bailey sudah selesai, sejumlah alat berat masih bekerja di lokasi.
Baca juga: Pembangunan Jembatan Bailey Pulihkan Aktivitas Masyarakat di Kayu Tanam Padang Pariaman
Sejumlah anggota TNI dan Polri juga terlihat ramai, bersama sejumlah Kepala OPD Padang Pariaman, seperti Sekda, Kadis PUPR dan Kepala BPBD Padang Pariaman.
Hanya saja Bupati tidak bisa membenarkan pertanyaan TribunPadang.com terkait rencanan kunjungan Presiden RI ke lokasi tersebut yang rencananya berlangsung besok, Kamis (18/12/2025).
Camat 2X11 Kayu Tanam, Junaidi Syah, menerangkan, jembatan ini penghubung antara masyarakat Kayu Tanam dari akses luar (jalan nasional Padang-Sicincin) ke Korong Padang Mantuang dan Korong Pasa Surau, Nagari Guguak.
Ia menerangkan jembatan ini mulai rusak sejak akhir tahun 2023, namun masih bisa diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat.
Baca juga: Akses Lalu Lintas Pagadih Agam Dibuka, Mobil Roda Empat Sudah Bisa Melintas Pasca Longsor
Lalu, di pertengahan tahun 2024, jembatan yang dialiri Sungai Batang Kalu, ini kembali terdampak akibat banjir lahar dingin.
“Dampak lahar dingin ini, akhirnya tidak semua kendaraan yang bisa melintas, hanya kendaraan roda dua dan roda empat tanpa muatan,” tuturnya.
Kondisi jembatan ini makin parah saat cuaca ekstrem akhir November 2025, jembatan tidak bisa dilalui kendaraan hanya pejalan kaki.
Jembatan sepanjang 30 meter ini akhirnya membuat 110 KK di Korong Padang Mantuang dan 50 KK di Korong Pasa Surau terdampak.
Masyarakat setempat, Jupri, mengatakan sejak jembatan mengalami kerusakan, mengakibatkan aktivitas dan ekonomi masyarakat terganggu.
Hasil pertanian mengalami hambatan dalam proses distribusi untuk penjualan, karena masyarakat harus memutar sejauh 10 menit.
“Kondisi ini tentu membuat ongkos meningkat, sedangkan harga hasil pertanian masih sama,” ujarnya.
Baca juga: Jadwal Jalur Padang-Bukittinggi via Lembah Anai, Kendaraan Hanya Bisa Melintas Pukul 16.00–09.00 WIB
Selain pertanian, masyarakat yang berjualan di jalan lintas atau pasar juga terdampak.
Bahkan sejumlah siswa harus berjalan kaki menyusuri sungai untuk berangkat sekolah atau merogoh kocek lebih besar naik ojek, jika tidak diantarkan orang tua.
“Secara tidak langsung pembangunan jembatan ini sangat memudahkan masyarakat. Sangat bersyukur,” ujarnya.
Pasca kerusakan parah jembatan tersebut, pemerintah melalui TNI (Tentara Nasional Indonesia) melakukan pembuatan jembatan Bailey sepanjang 30 meter.
Pembangunan jembatan dengan rangka baja ini dibangun selama delapan hari, dibantu oleh sejumlah masyarakat.
Baca juga: Uji Coba Akses Padang-Bukittinggi Berlangsung 6 Hari, Pengendara Diimbau Utamakan Keselamatan
Proses pembambungunan ini menurut Junaidi Syah, melalui koordinasi dengan perangkat nagari dan wali korong.
“Jadi proses pembangunan secara penuh dilakukan oleh TNI, namun masyarakat ikut serta bergotong royong,” ujarnya. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)