Empat Pulau Terdepan Sulut Kini Terang, Ariza Patria: Perkuat Kedaulatan Energi Desa
December 18, 2025 01:50 AM

WARTAKOTALIVE.COM, MANADO - Negara akhirnya benar-benar menyala di beranda terdepan Nusantara.

Empat pulau terluar di Sulawesi Utara, yaitu Pulau Buhias, Kakorotan, Mantehage, dan Nai kini menikmati listrik desa selama 24 jam penuh.

Hal ini menandai babak baru pembangunan di wilayah yang selama ini berada di garis terluar Indonesia.

Baca juga: Apresiasi Program Desa Digital Jurnalis Indonesia Peduli, Kemendes PDT Siap Kolaborasi 

Penyalaan listrik tersebut diluncurkan langsung oleh Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ariza Patria, didampingi Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus, dalam seremoni di Rumah Dinas Gubernur Sulut, Manado, Selasa (16/12/2025).

Bagi Ariza, program ini jauh melampaui sekadar infrastruktur teknis. Listrik desa 24 jam menjadi simbol nyata kehadiran negara hingga ke titik paling ujung wilayah Indonesia.

“Ini bukan hanya penyalaan listrik. Ini penyalaan harapan, penyalaan masa depan, dan bukti bahwa negara hadir sampai ke pulau-pulau terluar,” ujar Ariza dari keterangan resminya yang diterima Rabu (17/12/2025).

Baca juga: Ariza Patria Buka Langsung Turnamen Biliar PERADI Piala Wagub DKI Jakarta

Ariza menegaskan, program ini merupakan bagian dari Program Listrik Desa Nasional, sekaligus implementasi konkret Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam memperkuat kemandirian energi dan membangun Indonesia dari desa serta wilayah terluar.

Menurut Ariza, ketahanan energi desa memiliki posisi strategis dalam menjaga ketahanan nasional. Desa-desa kepulauan yang terang selama 24 jam bukan hanya lebih produktif, tetapi juga lebih berdaulat.

“Ketika desa memiliki listrik yang andal, yang kita bangun bukan hanya jaringan kabel, tetapi kedaulatan, daya saing, dan masa depan wilayah perbatasan,” kata mantan Wagub DKI Jakarta ini.

Ketersediaan listrik sepanjang hari diyakini akan mengubah wajah ekonomi desa kepulauan. 

Sektor perikanan dan kelautan, pengolahan hasil laut, UMKM desa, kuliner lokal, hingga desa wisata berpeluang tumbuh lebih produktif dan berkelanjutan.

Baca juga: Merusak Lingkungan, Polisi Bongkar Jaringan Penambang Ilegal di Kotamobagu Sulut

Pada saat yang sama, layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat desa juga akan meningkat secara signifikan.

Program ini dijalankan melalui pendekatan kolaborasi Octahelix, melibatkan pemerintah pusat dan daerah, BUMN, dunia usaha, akademisi, komunitas, media, lembaga keuangan, serta masyarakat desa sebagai aktor utama pembangunan.

Dalam ekosistem tersebut, PT PLN (Persero) berperan strategis sebagai tulang punggung penyedia energi listrik di wilayah kepulauan.

“Tidak ada pertumbuhan ekonomi yang kuat tanpa sistem kelistrikan yang optimal. Energi listrik adalah fondasi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk target hingga 8 persen,” imbuh Ariza.

Dia juga menegaskan komitmen Kementerian Desa dan PDT untuk terus memperluas kolaborasi lintas sektor guna memperkuat ketahanan dan kedaulatan energi desa, terutama di daerah tertinggal dan kepulauan.

“Kolaborasi pusat, daerah, dan BUMN seperti PLN adalah kunci menghadirkan listrik hingga ke pulau-pulau terluar, sesuai arahan Presiden,” pungkasnya. (faf)



© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.