TRIBUNTRENDS.COM - Gelombang bencana alam yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tak hanya menyisakan puing-puing bangunan, tetapi juga luka mendalam bagi ribuan warga terdampak.
Di tengah situasi yang masih beragam antara kedaruratan dan awal pemulihan pemerintah mulai menyiapkan langkah lanjutan agar para korban dapat kembali menata kehidupan mereka.
Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan bahwa negara tidak berhenti pada tahap tanggap darurat semata.
Tahap berikutnya, yakni rekonstruksi dan rehabilitasi, telah disiapkan dengan sejumlah skema bantuan yang menyentuh aspek kemanusiaan hingga pemulihan ekonomi.
Baca juga: Mengintip Isi Garasi Gus Ipul, Menteri Sosial yang Viral Donasi Harus Izin, Punya Mobil Nyaris Rp1 M
Penegasan Mensos Usai Rapat Tingkat Menteri
Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, menyampaikan komitmen tersebut usai menghadiri rapat koordinasi tingkat menteri yang membahas percepatan penanganan bencana di wilayah Sumatera.
Rapat itu digelar pada Rabu (17/12/2025) dan menjadi momentum penting untuk menyelaraskan langkah antarinstansi.
Menurut Saifullah Yusuf, kondisi di lapangan saat ini tidak seragam.
Setiap daerah memiliki tantangan dan kebutuhan yang berbeda, tergantung tingkat kerusakan serta kesiapan infrastruktur pascabencana.
“Ada daerah-daerah yang masih dalam masa kedaruratan untuk memulihkan infrastruktur, memenuhi logistik, tapi ada sebagian lagi yang sudah bersiap untuk rekonstruksi dan rehabilitasi,” tuturnya.
Santunan Duka dan Bantuan Korban Luka
Memasuki tahap rekonstruksi dan rehabilitasi, Kemensos telah menyiapkan sejumlah program utama yang menyasar langsung para korban.
Program pertama adalah santunan bagi keluarga korban meninggal dunia dan bantuan bagi korban luka berat.
Santunan kematian diberikan sebagai bentuk kehadiran negara di tengah duka mendalam keluarga yang ditinggalkan.
Sementara itu, korban luka berat juga memperoleh bantuan untuk meringankan beban pemulihan mereka.
Baca juga: Mensos Gus Ipul Peringatkan Artis yang Galang Dana Bencana Sumatera: Donasi Wajib Izin Pemerintah
Jaminan Hidup Selama Tinggal di Hunian Sementara
Tidak berhenti pada santunan awal, Kemensos juga menyiapkan jaminan hidup bagi warga terdampak yang harus tinggal di hunian sementara (huntara) maupun hunian tetap (huntap).
Jaminan ini diberikan agar kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi selama masa transisi.
“Setelah nanti ada huntara atau huntap, ada jadup, jaminan untuk hidup selama tiga bulan, di mana setiap individu mendapatkan dukungan Rp10 ribu per harinya,” imbuhnya.
Namun demikian, pemerintah juga membuka ruang evaluasi terhadap besaran bantuan tersebut agar tetap relevan dengan kondisi ekonomi saat ini.
“Tadi kami lapor pada Pak Menko apakah indeks Rp10 ribu ini masih memenuhi standar hari ini atau perlu ditingkatkan, nanti kami mohon arahan lebih lanjut,” kata dia.
Bantuan Perlengkapan Rumah Tangga bagi Penyintas
Setelah kebutuhan hidup dasar terpenuhi, warga terdampak juga akan dibantu untuk kembali melengkapi isi rumah mereka.
Bantuan ini ditujukan agar para penyintas dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih layak meski dalam kondisi pascabencana.
“Seperti alat-alat dapur, maupun juga untuk mungkin kursi, meja , dan lain sebagainya sebesar Rp3 juta.
Itu pun indeks tahun 2020, tentu selanjutnya kami akan mohon arahan dari Pak Menko,” katanya.
Dorongan Pemulihan Ekonomi Tahap Awal
Aspek ekonomi juga menjadi perhatian utama dalam tahap rehabilitasi.
Kemensos menyiapkan dukungan pemberdayaan agar warga terdampak dapat mulai bangkit dan kembali produktif.
“Keempat, kami juga memberikan dukungan pemberdayaan untuk pemulihan ekonomi di tahap pertama, yaitu indeksnya sebesar Rp5 juta,” tambahnya.
Baca juga: Kabar Baik untuk Artis! Mensos Gus Ipul: Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin Laporan Menyusul
Kemensos Bagian dari Tim Besar Pemerintah
Dalam kesempatan itu, Saifullah Yusuf menegaskan bahwa Kementerian Sosial tidak bekerja sendirian.
Penanganan bencana dilakukan secara terpadu bersama berbagai kementerian, lembaga, dan instansi terkait.
Ia menyebut bahwa bantuan logistik yang disalurkan Kemensos selama masa tanggap darurat hanyalah sebagian dari keseluruhan dukungan pemerintah.
Bahkan, menurutnya, kontribusi Kemensos bisa jadi hanya sebagian kecil dibandingkan dengan total bantuan yang datang dari berbagai pihak.
Dapur Umum Layani Ratusan Ribu Porsi Setiap Hari
Selain logistik, Kemensos juga berperan besar dalam penyelenggaraan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak.
“Kedua yang kita berikan dukungan adalah penyelenggaraan dapur umum. Kita memiliki 39 titik di tiga provinsi dengan menyajikan lebih dari 400 ribu porsi setiap harinya,” tambahnya.
Namun, seiring dengan membaiknya kondisi di lapangan, jumlah dapur umum dan porsi makanan pun mulai disesuaikan.
“Tapi dengan melihat perkembangan terakhir, tentu ada pengurangan karena ada dinamika kan, dengan mulai pulihnya infrastruktur dan lain sebagainya,” ujarnya.
***