TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Kerukukan Keluarga Besar Flobamora Manokwari mendukung pihak kepolisian mengusut tuntas motif pembunuhan terhadap UDP (20).
UDP merupakan salah satu warga Flobamora Manokwari yang jasadnya ditemukan di sekitar Kampung Dowansiba Kelurahan Amban Manokwari Barat pada Senin, 15 Desember 2025.
"Kami menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada polisi untuk bekerja profesional hingga mengungkap kasus ini secara transparan," ujar Ketua Kerukunan Rumah Besar Flobamora Manokwari Eduardus Haleserens dalam konferensi pers di Manokwari, Selasa (16/12/2025).
Dalam konferensi pers, Eduardus Haleserens bersama Sekretaris Kerukunan, dan Ketua Tungku Sumba, Agustinus Dapadoda mendorong polisi agar juga menyelidiki pihak lain yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan UDP.
"Kami minta polisi menyelidiki pihak lain yang diduga terlibat dalam rencana pembunuhan UDP," ujarnya.
Bantah Motif Miras
Keluarga Flobamora Manokwari menegaskan, bahwa mereka membantah jika korban terlibat dalam pesta minuman keras (miras) bersama terduga pelaku.
Bantahan itu dibuktikan dengan keterangan pihak keluarga dekat, bahwa korban dalam keseharaiannya tidak mengenal alkohol bahkan tidak merokok.
"Anak kami dikenal sebagai seorang pemuda yang ramah, tidak pernah mengkonsumsi miras (alkohol), bahkan tidak merokok," tegas mereka.
Baca juga: Breaking News - Mayat Pria Ditemukan di Jurang Kampung Dowansiba Manokwari
Ungkap Kejanggalan
Ketua Tungku Sumba, Agustinus Dapadoda, mengungkapkan sejumlah kejanggalan yang menurut keluarga harus didalami polisi.
Berdasarkan keterangan orang tua korban, UDP keluar rumah sekitar pukul 23.00 WIT untuk bertemu pacarnya.
Namun, pengakuan terduga pelaku berbeda, menyebut peristiwa bermula sejak pukul 16.00 WIT.
Agustinus menduga adanya pembunuhan berencana, termasuk kemungkinan keterlibatan pihak lain, bahkan seorang perempuan.
“Kami menduga ada motif pembunuhan berencana yang melibatkan perempuan. Kami harap bagian ini didalami juga oleh polisi," pintanya.
Ia menambahkan bahwa sebelum keluar rumah, korban sempat meminta adiknya membuatkan kopi dan menyampaikan hendak bertemu pacarnya.
"Hal ini menimbulkan dugaan korban dijebak," kata Agustinus.
Keluarga juga menyoroti hasil visum yang menunjukkan banyak luka di tubuh korban, mulai dari tusukan pisau, rahang patah, memar akibat benda keras, hingga luka di organ vital.
Baca juga: Polisi Ungkap Motif Kasus Pembunuhan di Kampung Dowansiba Manokwari
“Kami menduga peristiwa ini dilakukan lebih dari satu orang. Dalih bahwa korban dan pelaku sama-sama mengonsumsi miras tidak masuk akal, karena korban dikenal tidak pernah minum alkohol,” tegas Agustinus.
Keluarga besar Flobamora dan Tungku Sumba sepakat menahan diri demi menjaga situasi tetap kondusif, mengingat korban dan pelaku masih memiliki hubungan kekerabatan.
Mereka meminta kepolisian membuka kasus ini secara terang benderang dan mengungkap seluruh pihak yang terlibat.
“Kami berharap kasus ini diusut tuntas dan pelaku dihukum setimpal, agar tidak ada lagi korban berikutnya,” pungkas Agustinus.