Viral Pedagang Pantai Panjang Bengkulu Minta Sewa Pondok Rp1 Juta dan Usir Pengunjung Pakai Kayu
December 18, 2025 01:39 PM

 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Bima Kurniawan

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU – Viral di media sosial, insiden pedagang pemilik pontok di Pantai Panjang, Bengkulu mengamuk dan mengusir pengunjung pada Rabu (17/12/2025).

Video yang beredar menunjukkan pemilik pondok mengamuk dan mengusir rombongan pengunjung sekitar 10 orang dengan membawa kayu, meski rombongan tersebut telah memesan makanan.

Setelah video tersebut menjadi viral di media sosial, wartawan TribunBengkulu.com mencoba mengonfirmasi langsung kronologi kejadian kepada pengunjung.

Salah satu pengunjung, Dewi, menjelaskan bahwa dirinya datang bersama keluarga usai mengantar orang tuanya berangkat umrah.

Rombongan yang berjumlah sekitar 10 orang itu bermaksud beristirahat sejenak di kawasan Pantai Panjang.

"Kami sekeluarga, sekitar 10 orang, baru selesai mengantar bapak untuk umrah, lalu mau istirahat di Pantai Panjang,” ucap Dewi.

Setelah menemukan pondok yang terlihat kosong, rombongan Dewi duduk untuk beristirahat.

Tak berselang, pemilik pondok mendatangi mereka dan meminta agar rombongan tersebut tidak hanya duduk, tetapi juga berbelanja.

“Yang punya pondok datang dan bilang jangan duduk saja, ini dibayar dan minta tolong berbelanja. Kami jawab iya, kami bayar,” jelasnya.

Menanggapi permintaan tersebut, rombongan Dewi memesan empat porsi mi rebus dan beberapa gelas es teh.

Namun, pedagang menyampaikan bahwa pesanan tersebut tidak tersedia.

“Kami pesan mi rebus empat porsi dan es teh, tapi dia bilang tidak ada,” kata Dewi.

Karena pesanan tidak tersedia, rombongan kemudian menanyakan biaya sewa pondok.

Pedagang tersebut menyebutkan tarif sebesar satu juta rupiah untuk dua pondok yang digunakan.

“Kami tanya kenapa semahal itu, sementara kami juga tidak jadi berbelanja,” ungkap Dewi.

Menurut Dewi, setelah terjadi perbincangan soal harga, pedagang tersebut langsung emosi dan mengamuk.

Bahkan, ia mengusir rombongan pengunjung dengan membawa kayu.

“Kami sebenarnya mau bayar, tapi ibu itu sudah ngamuk. Bagaimana mau bayar kalau kami diancam mau dipukul pakai kayu,” jelas Dewi.

Akibat kejadian itu, rombongan Dewi terpaksa meninggalkan lokasi meski belum selesai makan. Bahkan, makanan yang masih ada disebut dibuang oleh pedagang tersebut.

“Kami diusir, padahal sedang makan. Nasi kami dibuang-buang,” pungkas Dewi.

Gabung grup Facebook TribunBengkulu.com untuk informasi terkini

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.