TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Sumatra Utara (Sumut) dan Aceh.
Bantuan diwujudkan dalam bentuk barang kebutuhan pokok seperti beras, minyak, gula, mi instant, dan untuk kebutuhan anak seperti biskuit, susu, minyak telon, pampers serta obat-obatan.
Bantuan untuk warga di Sumatra Utara diserahkan Ketua Umum Apkasi Bursah Zarnubi bersama sejumlah pengurus kepada Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya di Posko Bencana Alam Tanggap Darurat, Medan, Sumut, Rabu (17/12/2025).
Baca juga: Wabup Tapanuli Utara Apresiasi Respons Cepat PLN Pulihkan Listrik dan Salurkan Bantuan Pascabencana
Sementara bantuan untuk warga di Aceh diserahkan oleh Ketua Harian Apkasi Dadang Supriatna bersama sejumlah pengurus kepada Bupati Aceh Tamiang.
Ketua Umum Apkasi Bursah Zarnubi menyampaikan bantuan merupakan wujud solidaritas antardaerah sekaligus implementasi arahan pemerintah pusat untuk mempercepat pemulihan pascabencana melalui sinergi kolektif dan disalurkan melalui program Apkasi Peduli Bencana.
Aksi ini juga merespons surat edaran Menteri Dalam Negeri yang mengimbau pemerintah kabupaten di seluruh Indonesia bahu-membahu membantu daerah terdampak banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
"Ini bentuk gotong royong antar pemerintah kabupaten untuk meringankan beban warga yang terdampak musibah," ujarnya dikutip Kamis, 18 Desember 2025.
Ketua Harian Apkasi Dadang Supriatna mengatakan, musibah ini adalah ujian sekaligus pengingat tentang pentingnya persaudaraan.
"Kami mendoakan para korban yang wafat dan berharap masyarakat terdampak diberikan kekuatan serta ketabahan," kata Dadang.
Baca juga: Mendagri Sebut Bantuan Malaysia Tak Sampai Rp1 M, Berapa Anggaran Pemerintah untuk Banjir Sumatra?
Bendahara Umum Apkasi Radityo Egi Pratama menekankan, donasi yang disalurkan merupakan amanah kolektif dari para bupati dan mitra asosiasi. Ia mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan di tengah cuaca ekstrem yang masih mengancam wilayah Indonesia.
"Kami harap bantuan ini menjadi bagian ikhtiar pemulihan. Namun, kita juga harus tetap waspada karena cuaca ekstrem belum mereda, ancaman bencana bisa datang kapan saja," imbuh Bupati Lampung Selatan tersebut.
Koordinator Wilayah Apkasi Aceh Safaruddin mendorong langkah yang lebih strategis untuk jangka panjang. Ia berharap Apkasi dapat menjembatani aspirasi daerah kepada pemerintah pusat untuk mempercepat pemulihan fisik dan ekonomi.
"Kami berharap Apkasi dapat mendorong pemerintah pusat untuk membentuk satgas percepatan pemulihan infrastruktur dan perekonomian daerah, khususnya di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat," kata Safaruddin.
Wakil Gubernur Sumatra Utara Surya menambahkan dukungan moril dan materiil ini sangat berarti bagi 19 kabupaten/kota di wilayahnya yang terdampak.
Bantuan selanjutnya segera didistribusikan ke titik-titik krusial seperti Kabupaten Tapanuli dan Kabupaten Langkat guna memastikan proses transisi menuju tahap rehabilitasi berjalan optimal.
Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan total jumlah korban jiwa dalam bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat per Senin (15/12/2025) bertambah 14 orang menjadi 1.030 orang.
Baca juga: Dukung Percepatan Pemulihan Pascabencana, PLN Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak di Aceh Tamiang
Rinciannya, tujuh jasad ditemukan di Aceh, kemudian enam jasad di Sumut, dan satu jasad di Sumbar.
Sementara itu, jumlah korban hilang adalah 206 orang, berkurang dari hari sebelumnya yang berjumlah 212 jiwa.
"Jumlah pengungsi per hari Minggu 14 Desember itu 624.670 jiwa, saat ini berkurang menjadi 608.940 jiwa. Ini proporsi jumlah terbesar masih di Provinsi Aceh, sebanyak 572.862 jiwa," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi (Kapusdatin) Kebencanaan Abdul Muhari dalam konferensi pers yang digelar di Pusat Informasi dan Media Center Komdigi di lobi kantor Gubernur Aceh di Kota Banda Aceh. (tribunnews/fin)