Misteri Bocah 9 Tahun Luka 22 Tusukan di Rumah Mewah Cilegon, Tak Ada Barang Hilang, Ayah Politisi 
December 18, 2025 03:16 PM

 

BANGKAPOS.COM - Bocah berinisial MAHM (9) tewas penuh luka tusukan di dalam rumah mewahnya di kawasan Bukit Baja Sejahtera (BBS), Kota Cilegon, Banten menjadi misteri dan tanda tanya besar.

Awalnya, bocah MAHM diduga menjadi korban perampokan disertai pembunuhan.

Namun, dikabarkan polisi menemukan fakta mengejutkan dan menyita perhatian publik.

Polres Cilegon yang menangani kasus ini menyebut tidak ada barang hilang di rumah mewah milik keluarga H Maman Suherman itu. 

Baca juga: Adik Peragakan 43 Adegan Tikam Ibu Kandung di Medan, Ayah dan Kakak Terekam Santai di Kafe 

Tak hanya itu, informasi yang beredar mengatakan bahwa kamera pengawas (CCTV) rumah korban tidak berfungsi. 

Namun hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait informasi tersebut.

Kasi Humas Polres Cilegon, Iptu Sigit Dermawan mengatakan, pihaknya saat ini masih terus melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap motif dan identitas pelaku.

"Untuk pihak kepolisian saat ini sedang melaksanakan tahap penyelidikan dan untuk motif kita belum bisa menentukan karena masih dalam tahap penyelidikan," kata Sigit kepada TribunBanten.com, Rabu, (17/12/2025).

Dikatakan Sigit, kepolisian Polres Cilegon telah memeriksa sebanyak 7 orang saksi dari pihak keluarga korban dan warga setempat.

"Adapun saksi-saksi yang sudah kita periksa yaitu ada 7 orang saksi baik dari keluarga korban atau pun dari warga setempat," ucapnya.

Dari hasil pemeriksaan para saksi, kata Sigit, pihaknya belum bisa membeberkan hasil pasti dugaan perampokan dan pembunuhan.

"Kita masih mendalami kasus ini," katanya.

Kemudian, lanjut Sigit, hasil pemeriksaan pada olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan barang-barang yang hilang pada rumah tersebut.

"Hasil pemeriksaan tidak ada barang yang hilang di dalam rumah tersebut," ujarnya.

ANAK POLITISI TEWAS - MAHM, yang masih berusia 9 tahun, ditemukan tewas di rumah mereka di kawasan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan/Kabupaten Cilegon, Selasa (16/12/2025).
ANAK POLITISI TEWAS - MAHM, yang masih berusia 9 tahun, ditemukan tewas di rumah mereka di kawasan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan/Kabupaten Cilegon, Selasa (16/12/2025). (Istimewa/Tribun Banten)

Saat ini, kata Sigit, pihak kepolisian baru menemukan barang bukti berupa baju yang dikenakan korban serta buku yang ada di dekat korban.

"Barang bukti yang ditemukan saat ini baru ditemukan oleh pihak kepolisian baju yang digunakan korban dan buku," ujarnya.

Terkait senjata tajam, kata Sigit, pihaknya hingga sampai saat ini belum menemukannya di lokasi kejadian.

Baca juga: Sepak Terjang Danlanal Babel Baru Kolonel Marinir Yulindo, Bais TNI Lulusan SMAN 1 Tanjungpandan 

Polda Banten Memburu Terduga Pelaku

Kepolisian Daerah (Polda) Banten turun tangan ikut memburu terduga pelaku pembunuhan seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun di kawasan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Banten pada Selasa (16/12/2025). 

Direktur Reskrimum (Ditreskrimum) Polda Banten, Kombes Pol Dian Setyawan, mengatakan saat ini masih proses penyelidikan. 

Penanganan perkara itu kini tengah dilakukan oleh tim Reskrim Polres Cilegon dan Polda Banten.

"Sedang proses penyelidikan, mohon doanya semoga lekas terungkap," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (17/12/2025).

Ia menyampaikan Polda Banten menurunkan tim Subdit Resmob Dirkrimum. 

"Iya, back up Cilegon (Polres)," ucap Dian.

Saat ini sudah ada sekitar delapan saksi telah menjalani pemeriksaan. 

Kata dia, penyidikan kasus ini terus dilakukan untuk mengungkap motif dan pelaku di balik kejadian tragis tersebut. 

Kronologi Insiden Tragis

Berdasarkan data yang dihimpun TribunBanten.com, peristiwa tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 14.20 WIB, saat ayah korban, H Maman Suherman, menerima telepon darurat dari anak keduanya berinisial D, yang berteriak meminta pertolongan.

D diketahui berada di rumah bersama korban ketika kejadian berlangsung. 

Setelah mendapat kabar tersebut, Maman langsung bergegas meninggalkan tempat kerjanya di wilayah Ciwandan menuju rumah.

Setibanya di lokasi, ia mendapati kondisi anaknya sudah tergeletak tengkurap di dalam kamar dengan tubuh bersimbah darah. 

Korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.

Korban sempat dilarikan ke RS Bethsaida Kota Cilegon menggunakan kendaraan pribadi. 

Namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, pihak rumah sakit menyatakan korban telah meninggal dunia.

Dari hasil pemeriksaan awal, korban diketahui mengalami 14 luka tusukan senjata tajam di sejumlah bagian tubuhnya. 

Baca juga: Siasat Rekayasa Bripka AS Terduga Pelaku Habisi Mahasiswi UMM Dibuat Seolah Korban Begal

Sekitar pukul 15.00 WIB, pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian.

Tak berselang lama, tepatnya pukul 15.20 WIB, personel Satuan Reserse Kriminal Polres Cilegon bersama anggota Polsek Cilegon langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan keterangan awal dari saksi-saksi.

Hingga saat ini, jenazah korban masih berada di RS Bethsaida, Jalan Lingkar Selatan, Kota Cilegon, untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.

Pihak Polres Cilegon memastikan bahwa kasus dugaan pembunuhan tersebut masih dalam tahap penyelidikan intensif. 

Polisi belum mengungkap motif maupun terduga pelaku, dan masih mendalami seluruh fakta serta alat bukti yang ditemukan di lapangan.

Jeritan Minta Tolong dari Balik Rumah Mewah

Suasana tenang di Perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS) II, Ciwaduk, Kota Cilegon, mendadak berubah menjadi mencekam pada Selasa (16/12/2025). 

Sebuah rumah mewah bergaya Eropa dengan bangunan memanjang 40 meter milik Haji Maman Suherman menjadi sasaran perampokan berdarah yang merenggut nyawa sang putra.

Tragedi ini terungkap melalui sebuah panggilan telepon yang menyayat hati.

Sekitar pukul 14.20 WIB, Haji Maman yang sedang berada di tempat kerja menerima telepon dari anak keduanya.

Suara di seberang telepon terdengar penuh kepanikan luar biasa.

Sang anak menjerit meminta pertolongan, mengisyaratkan adanya bahaya besar yang sedang mengancam di rumah mereka. 

Tanpa pikir panjang, Haji Maman langsung meninggalkan pekerjaannya dan bergegas pulang.

Namun, setibanya di rumah, ia harus menghadapi kenyataan pahit rumahnya telah disatroni perampok dan putranya ditemukan tak bernyawa.

Kapolsek Cilegon, Kompol Firman Hamid, mengonfirmasi bahwa korban meninggal dunia diduga akibat serangan senjata tajam.

“Seluruh informasi dan petunjuk yang ada masih kami dalami untuk mengungkap pelaku serta motif kejadian,” ujar Firman dikutip dari Tribunnews.

Sosok H Maman Suherman

Peristiwa ini mengejutkan publik Cilegon lantaran Haji Maman Suherman adalah tokoh yang sangat disegani.

Berikut adalah profil singkat sang pemilik rumah.

Beliau baru saja dilantik sebagai Dewan Pakar PKS Kota Cilegon.

Baca juga: Profil Kolonel Marinir Yulindo Danlanal Babel Asal Belitung, Atase TNI AL Beijing dan Paris-Perancis

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Sekretaris DPC PPP Kota Cilegon dan namanya sempat masuk dalam bursa calon Wakil Wali Kota Cilegon pada Pilkada 2024.

Di dunia profesional, Haji Maman adalah pemilik PT Buana Gearindo Pratama, sebuah perusahaan konstruksi besar yang memasok perlengkapan mesin dan baja di wilayah Banten.
 
Kini, rumah mewah berwarna putih di Blok C5 Nomor 8 itu telah dipasang garis polisi.

Deretan kendaraan warga dan kerabat memenuhi bahu jalan di sekitar lokasi sebagai bentuk empati dan rasa tidak percaya atas musibah ini.

Polisi hingga kini masih bekerja ekstra keras untuk mengumpulkan bukti-bukti di lokasi kejadian.

Pihak kepolisian belum merinci harta benda apa saja yang hilang, namun fokus utama saat ini adalah mengejar pelaku yang tega melakukan tindakan keji terhadap anak dari politisi senior tersebut.

Masyarakat Cilegon kini menanti keadilan bagi keluarga Haji Maman, berharap pelaku segera diringkus untuk mempertanggungjawabkan perbuatan biadabnya.

Bocah 22 Luka Tusukan

Kasus tewasnya bocah 9 tahun di sebuah rumah mewah di Cilegon, Banten, menyisakan tanda tanya besar.

Korban ditemukan dengan 22 luka yang mengindikasikan kekerasan dan terencana.

Setelah penyelidikan intensif polisi, motif di balik pembunuhan sadis itu mulai terungkap.

BOCAH TEWAS DIBUNUH -- Suasana TKP rumah tempat kejadian penusukan bocah 9 tahun, yang berada di wilayah perumahan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Selasa (16/12/2025) malam. Polisi sudah periksa tujuh saksi terkait kasus tewasnya bocah di Kota Cilegon, Banten. Mereka juga tak menemukan adanya barang yang hilang
BOCAH TEWAS DIBUNUH -- Suasana TKP rumah tempat kejadian penusukan bocah 9 tahun, yang berada di wilayah perumahan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Selasa (16/12/2025) malam. Polisi sudah periksa tujuh saksi terkait kasus tewasnya bocah di Kota Cilegon, Banten. Mereka juga tak menemukan adanya barang yang hilang (TRIBUNBANTEN.COM/AHMAD HARIS)

Ada 22 luka di tubuh bocah berusia 9 tahun yang ditemukan di rumah mewah di kawasan Kota Cilegon, Banten diungkap polisi.

Dari total luka, 19 di antaranya merupakan luka akibat benda tajam jelas Kasi Humas Polres Cilegon AKP Sigit Dermawan.

"Jadi untuk pengamatan luar itu, ada luka sebanyak 22. 22 terdiri dari 19 luka kekerasan benda tajam. Nah, tapi enggak tahu nih apakah dia menggunakan pisau atau apa kita belum tahu karena barang bukti tidak ada kan," kata Sigit saat dihubungi, Rabu (17/12/2025).

Sementara, kata Sigit, tiga luka lainnya diduga berasal dari benda tumpul.

Namun, posisi berada di bagian yang fatal yakni leher dan dada.

Saat ini pihaknya masih menunggu hasil visum dari kedokteran untuk kepastian jumlah lukanya ungkap Sigit.

"Visum kan belum keluar nih, kita tidak bisa ini," ucapnya.

Di sisi lain, Sigit mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk membuat terang kasus ini.

Sebelumnya Diduga Korban Perampokan

Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan sejumlah orang berada di belakang garis polisi di sebuah rumah di kawasan Kota Cilegon, Banten. 

Dari video yang beredar, disebutkan bocah itu diduga tewas karena menjadi korban perampokan. 

"Seorang anak diduga jadi korban pemb*n*han dalam peristiwa per*mp**an," tulis akun media sosial seperti dikutip. 

Adapun peristiwa tewasnya bocah itu terjadi pada Selasa (16/12/2025). Jajaran Polsek Cilegon yang menerima laporan itu langsung mendatangi lokasi untuk penyelidikan. 

Baca juga: Sosok Jaksa Nara Palentina Laporkan Harta Cuma Rp4 Juta di LHKPN, Disebut Punya Kafe dan Kosan 

Kapolsek Cilegon Kota, Komisaris Polisi Firman Hamid, menegaskan komitmen kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut secara profesional dan transparan. 

“Kami turut berduka cita yang mendalam atas peristiwa ini. Saat ini Polsek Cilegon Kota bersama Satreskrim Polres Cilegon telah melakukan langkah-langkah penyelidikan secara intensif. Seluruh informasi dan petunjuk yang ada sedang kami dalami untuk mengungkap pelaku dan motif kejadian,” kata Firman dikutip Rabu (17/12/2025). 

Dari penyelidikan sementara, korban diketahui berinisial E (9). Adapun keterangan saksi awal berinisial D (adik E), kejadian itu bermula sekitar pukul 14.20 WIB. 

Saat itu, ayah korban berinisial HM menerima panggilan telepon dari anak keduanya yang terdengar panik dan meminta pertolongan. 

Mendapat kabar tersebut, HM segera meninggalkan tempat kerjanya di wilayah Ciwandan dan menuju rumah keluarga di Komplek BBS 3, Kelurahan Ciwaduk, Kota Cilegon. 

Setibanya di rumah dan membuka pintu, ayah korban mendapati anaknya dalam kondisi tengkurap dengan luka serius disertai pendarahan hebat. 

Korban kemudian segera dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bethsaida menggunakan kendaraan pribadi bersama saksi. 

Namun setelah dilakukan pemeriksaan medis, pihak rumah sakit menyatakan korban telah meninggal. 

Dari hasil pemeriksaan awal, korban diketahui mengalami luka akibat tusukan benda tajam. 

Saat ini, polisi tengah mengusut kasus itu dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) awal bersama tim Identifikasi Satreskrim Polres Cilegon guna mencari dan mengumpulkan petunjuk. 

Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak berspekulasi terkait kasus tersebut, serta mempercayakan sepenuhnya proses hukum kepada aparat kepolisian. 

“Kami mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi dan tidak menyebarkan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Perkembangan penanganan perkara akan kami sampaikan secara resmi,” ucapnya.

Polisi Tunggu Hasil Autopsi

Guna mengungkap penyebab meninggalnya korban, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi.

“Dari penanganan pertama, kita sudah mengamankan TKP, sudah melakukan visum, dan kita sedang menunggu hasil autopsi korban,” kata Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Yoga Tama.

Hasil autopsi diperkirakan dapat selesai dalam waktu dekat akan menjadi bagian penting dalam mengungkap peristiwa yang terjadi.

“Untuk autopsi, insya Allah hari ini sudah bisa selesai hasilnya,” jelas Yoga.

Dalam kesempatan yang sama, Kasat Reskrim Polres Cilegon mengungkapkan keberadaan CCTV menjadi salah satu petunjuk penting. Apalagi dalam proses penyelidikan kasus.

Polisi pun kini tengah memeriksa rekaman CCTV dan menganalisisnya.

“Di sekitar lokasi itu ada CCTV, sudah kita amankan, dan kita sedang melakukan pemeriksaan juga terhadap saksi-saksi,” imbuh AKP Yoga. 

Yoga menegaskan, polisi telah melakukan proses penyelidikan sejak awal menerima informasi kejadian, seperti olah TKP hingga pengumpulan alat bukti.

Polres Cilegon memastikan, penanganan kasus ini dilakukan secara profesional, sesuai peraturan perundang-undangan.

(TribunBanten/Tribunnews.com/TribunNewsmaker.com/TribunSumsel.com/Kompas.com/Bangkapos.com)



© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.