TRIBUNBANYUMAS.COM, GROBOGAN - Dua bocah kembar berusia tiga tahun tewas tenggelam di saluran irigasi di Desa Penawangan, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (17/12/2025).
Keduanya diduga terpeleset saat bermain di sekitar saluran irigasi tanpa pengawasan.
Jenazah kedua bocah kembar beda jenis kelamin itu ditemukan di lokasi terpisah dan jauh dari titik awal.
"Posisi kedua korban terpisah jauh, mengambang dalam aliran irigasi yang sama," kata Kapolsek Penawangan AKP Sutarjo, Kamis (18/12/2025).
Sutarjo mengatakan, saluran irigasi tempat kedua bocah tersebut tenggelam memiliki kedalaman sekitar 1 meter.
Baca juga: Banjir Grobogan Rendam 2 Desa, Kasmin Harus Relakan Uang Rp4 Juta dan Emas 10 Gram Hanyut
Menurut Sutarjo, jasad balita laki-laki berinisial BP pertama kali ditemukan oleh seorang pekerja bangunan yang tengah mengambil air irigasi untuk pembangunan talud setempat sekitar pukul 14.00 WIB.
Temuan ini langsung dilaporkan kepada Pemerintah Desa Penawangan dan Polsek Penawangan.
"Saat dievakuasi ke klinik kesehatan, sudah dinyatakan meninggal dunia," ujar Sutarjo.
Tak berselang lama, korban perempuan berinisial BM, ditemukan warga dalam radius sekitar 700 meter dari lokasi awal kedua korban diduga terpeleset dan tercebur.
Jasad korban ditemukan mengapung dan tersangkut bambu.
Jenazah kakak beradik tersebut selanjutnya dibawa ke RS Permata Utama, Purwodadi, untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Tidak ditemukan unsur penganiayaan. Kedua korban murni meninggal akibat tenggelam," kata Sutarjo.
Sementara itu, Camat Penawangan Ruswandi menyampaikan, saat kejadina, dua bocah kembar itu diasuh kakek dan neneknya.
Pasalnya, dua orangtua mereka bekerja.
Baca juga: BREAKING NEWS-Tambang Emas di Kebumen Memakan Korban, Pekerja Asal Grobogan Tewas Tertimbun
Namun, tanpa sepengetahuan pengasuh, kedua korban keluar rumah dan bermain di sekitar saluran irigasi hingga akhirnya terjadi insiden tersebut.
"Kasus ini menjadi pembelajaran untuk lebih waspada mengawasi anak-anak supaya hal serupa tidak terulang."
"Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya," katanya. (Kompas.com/Puthut Dwi Putranto)