PON 2028 Pertandingkan 44 Cabor, Peluang Raih Medali Makin Sempit
December 19, 2025 12:27 AM

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Jumlah cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 di Nusa Tenggara dipastikan mengalami penurunan signifikan dibandingkan PON 2024. Kondisi tersebut dinilai berpotensi berdampak langsung terhadap perolehan medali Kontingen Sumatera Utara.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumatera Utara, M Mahfullah Pratama Daulay,saat menjadi narasumber dalam Workshop Jurnalistik 2025 yang digelar SIWO PWI Sumut di Travelbiz Hotel, Medan pada Kamis (18/12).

Dalam pemaparannya yang bertajuk Pemanfaatan Sarana Prasarana Pasca PON 2024, Mahfullah mengungkapkan bahwa pada PON 2024 terdapat 65 cabang olahraga yang dipertandingkan. Namun, jumlah tersebut berkurang drastis pada PON 2028 mendatang. “Pada PON 2024 ada 65 cabang olahraga yang dipertandingkan. Sementara untuk PON 2028, hingga saat ini baru 44 cabang olahraga yang akan dipertandingkan,” ujar Mahfullah.

Ia menjelaskan, berkurangnya jumlah cabor otomatis akan mempersempit peluang daerah, termasuk Sumatra Utara, dalam meraih medali. Tantangan tersebut semakin berat karena dari cabor yang diusulkan, sebagian di antaranya belum memiliki kepengurusan resmi di Sumut.

Mahfullah mencontohkan sejumlah cabor yang hingga kini belum memiliki organisasi di daerah, seperti layar, selancar, rugby, modern pentathlon, soft tennis, serta beberapa cabang lainnya. “Bagaimana kita bisa ikut PON 2028 kalau pengurus cabornya saja tidak ada di Sumut. Ini sama saja kita menyerah sebelum bertanding,” katanya.

Baca juga: KONI Sumut Gelar Raker, Fokus Evaluasi Program dan Persiapan PON 2028

Menghadapi kondisi itu, Mahfullah menegaskan Dispora Sumut bersama KONI Sumut tengah menyiapkan langkah-langkah strategis guna mempertahankan prestasi Sumatra Utara pada PON 2028. Salah satu fokus utama adalah memastikan setiap cabor memiliki kepengurusan yang solid dan aktif. “Kunci keberhasilan sebuah cabor dalam meraih prestasi adalah kepengurusan yang kuat. Untuk cabor yang belum memiliki pengurus di Sumut, kita dorong agar segera dibentuk. Kalau pengurusnya ada, atlet bisa dicari dan dibina,” katanya.

Selain pembenahan organisasi, Mahfullah juga menekankan pentingnya pemanfaatan sarana dan prasarana olahraga eks PON 2024. Ia menyebutkan fasilitas yang telah dimiliki Sumut saat ini harus dimaksimalkan untuk pembinaan atlet sekaligus menarik pelaksanaan event berskala nasional maupun internasional.

“Dengan sarana dan prasarana eks PON 2024 yang kita miliki, beberapa event nasional dan internasional sudah digelar di Sumut. Ini diharapkan menjadi pemicu semangat bagi cabor dan atlet Sumatera Utara untuk meningkatkan prestasi,” jelasnya.

Ia memaparkan, Sumut telah dipercaya menjadi tuan rumah berbagai agenda olahraga penting, di antaranya uji coba Timnas U-17 jelang Piala Dunia 2025, Kejuaraan Atletik Junior Asia Tenggara, serta lokasi training camp tim bola voli untuk persiapan SEA Games 2025. “Bahkan ke depan, pertandingan Proliga juga akan digelar di Sumatra Utara,” tambahnya.

Untuk mendukung pengelolaan sarana dan prasarana olahraga secara profesional dan berkelanjutan, Dispora Sumut juga telah membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) khusus olahraga. Dikatakannya, Sumut menjadi satu-satunya provinsi di luar Pulau Jawa yang telah memiliki BLUD olahraga.

“Kita berharap dengan kepengurusan cabor yang solid serta dukungan sarana dan prasarana yang memadai, prestasi olahraga Sumatra Utara ke depan bisa semakin meningkat,” pungkasnya. (cr29/Tribun-Medan.com)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.