TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Momen langka tersaji di Kota Makassar saat Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin bertemu dua mantan Wali Kota, Ilham Arief Sirajuddin dan Moh Ramdhan Pomanto, dalam peletakan batu pertama renovasi Masjid Nurul Mu’jizat, Jumat (19/12/2025).
Lokasinya di Kompleks Kejaksaan Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pertemuan tiga generasi pemimpin Makassar ini menjadi simbol keberlanjutan kepemimpinan dan kebersamaan dalam mendukung pembangunan rumah ibadah sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan penguatan umat.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menghadiri sekaligus melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Mu’jizat, Jumat (19/12/2025).
Selain dua mantan Wali Kota Makassar, hadir pula Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulsel) Didik Farkhan Alisyahdi, Wakil Kajati Sulsel Prihatin, dan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurul Mu’minin Andi Badikorosembeng.
Munafri Arifuddin mengatakan, peletakan batu pertama Masjid Nurul Mu’jizat ini menjadi awal baru penguatan fungsi masjid yang lebih representatif sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan kebersamaan umat di kawasan Kompleks Kejaksaan dan sekitarnya
Ia lalu menegaskan bahwa masjid tidak hanya dijadikan sebagai tempat ibadah semata, tetapi juga sebagai pusat interaksi sosial dan pembinaan umat.
“Masjid harus menjadi ruang untuk membangun kebersamaan, menyelesaikan persoalan-persoalan sosial di tengah masyarakat, sekaligus menjadi tempat lahirnya generasi Qurani yang akan membawa masa depan yang lebih baik,” ujar Munafri.
Ia memastikan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar akan memberikan dukungan maksimal, khususnya dalam penguatan kegiatan keagamaan dan pembinaan anak-anak agar masjid menjadi pusat pendidikan nilai-nilai Al-Qur’an dan akhlak.
Munafri juga mengingatkan pentingnya keteladanan pengurus masjid dalam membangun semangat gotong royong, termasuk dalam hal kontribusi dan kepedulian terhadap masjid.
Menurutnya, pengurus harus menjadi contoh dalam menjaga kebersamaan dan rasa memiliki. Selain itu, ia menekankan bahwa kebersihan masjid menjadi indikator utama keberhasilan pengelolaan rumah ibadah.
“Saya selalu melihat keberhasilan pengurus masjid dari kebersihan tempat wudu dan toilet. Kalau dua tempat ini terjaga dengan baik, insyaallah pengelolaan masjidnya juga akan baik,” tegasnya.
Terakhir, Munafri berharap agar masjid ini kelak menjadi tempat ibadah yang hidup dan penuh keberkahan, serta menjadi lokasi salat berjamaah, termasuk salat Subuh bersama masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Andi Badikorosembeng, menyampaikan momentum ini menjadi simbol keberlanjutan pembangunan rumah ibadah yang telah melewati lintas kepemimpinan.
Ia mengungkapkan selama pembangunan masjid, perhatian dan dukungan pemerintah terus mengalir sejak masa kepemimpinan Ilham Arief Sirajuddin, dilanjutkan Moh Ramdhan Pomanto, hingga saat ini di bawah kepemimpinan Munafri Arifuddin.
Andi Badi menyebut, pembangunan dan renovasi masjid juga mendapat kontribusi dari enam Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel yang menjabat pada periode berbeda.
Ia menargetkan setelah peletakan batu pertama, renovasi masjid tahun ini akan rampung dalam waktu enam bulan sesuai dengan komitmen bersama.
"Renovasi masjid tahun ini InsyaAllah akan selesai sesuai dengan komitmen kita, bahwa renovasi mesjid ini akan selesai dalam jangka waktu 6 bulan setelah dimulai,"jelasnya. (*)