Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana
TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Mobil ambulans hilir mudik melakukan evakuasi korban keracunan di Ponpes Nurus Sholaah. Ratusan santri ponpes yang berlokasi di Dusun Bangkir, Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang keracunan, Jumat (19/12/2025).
Hingga kini, ratusan santri itu mash menjalani perawatan intensif petugas medis. Pesantren tersebut lokasinya berada di sekitar Masjid Agung Kecamatan Cimanggung.
Menurut informasi yang dihimpun TribunJabar.id di lapangan, ada sebanyak 116 santri yang keracunan. Mereka keracunan seusai menyantap makanan. Para korban merasakan mual dan pusin.
Sejumlah mobil ambulans yang dilibatkan. Saat ini, mereka dievakuasi ke Rumah Sakit Keselamatan Kerja (RSKK), RSUD Cikopo Cicalengka, RS AMC Cileunyi, RS Harapan Keluarga, RS UNPAD.
Pemerintah sudah turun tangan. Petugas kesehatan dari berbagai Puskesmas juga diterjunkan ke lokasi kejadian. Ada sejumlah santri yang dirawat medis di lokasi pesantren.
"Sementara yang sudah dirujuk 60-an lebih ke RSKK, AMC, Harkel, Cikopo. Sisanya masih observasi," kata Camat Cimanggung, Agus.
Baca juga: Breaking News - Ratusan Santri Ponpes Nurrush Sholaah Cimanggung Keracunan Makanan
Dia mengatakan, makan yang disantap adalah makanan pada kegiatan santri. Menurut Camat, makanan itu datang dari luar pesantren.
"Ini bukan MBG, ada kegiatan donasi dari pihak luar, diduga, ini dari pihak luar, sedang dicek tim inafis Polres Sumedang," katanya.
Korban keracunan diangkut mobil ambulans ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.
Berdasarkan pengamatan Tribun di lapangan, pada pukul 21.17 WIB, terdapat empat unit mobil ambulans yang mengevakuasi jemaah yang mengalami keracunan.
Camat Cimanggung, Drs. H. Agus Wahyudin, M.Si, kepada Tribun, mengatakan, kejadian sebenarnya sejak Jumat subuh.
Saat waktu salat Jumat, banyak dari korban keracunan yang tidak ikut salat.
Baru pada pukul 14.00, korban bertumbangan dan mulai dibawa ke puskesmas dan rumah sakit.
"Sementara yang dirujuk baru enam puluhan lebihlah. Enam puluh lebih. Enam puluh lebih ke rumah sakit RSHK empat puluh eh AMC mengikut tiga, Cikopo dua, sisanya masih observasi dan penanganan," kata Agus Wahyudin.
Menurut Agus, keracunan ini bukan akibat program MBG. Kata Agus, ada donasi makanan dari pihak luar untuk kegiatan pesantren.
"Ini tenaga kesehatan dari puskesmas terdekat juga dari dinas turun semuanya, pihak desa semuanya yang ada di sini turun dan juga nanti kita eh koordinasi dengan orang tuanya. Sama orang tua juga belum diinfokan," kata Camat. (*)