TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Warga Jogja atau DI Yogyakarta siap-siap untuk menghadapi kemacetan di jalan-jalan populer.
Aroma libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 sudah begitu terasa di Jogja.
Dua hari terakhir, Sabtu (20/12/2025) dan Minggu (21/12/2025), arus lalu lintas di Jogja terasa berbeda dari hari-hari sebelumnya.
Bus pariwisata lalu lalang. Malioboro menjadi favorit pelancong. Pantai-pantai di Gunungkidul menjadi tujuan banyak bus pariwisata.
Diperkirakan, pergerakan manusia masuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada saat Nataru mencapai 9,38 juta orang.
Sementara khusus Kota Yogyakarta diprediksi bakal dikunjungi sekitar 7 juta orang.
Berbagai persiapan pun dilakukan. Pengamatan Tribun Jogja, sejumlah titik sudah dipasangi ornamen menyambut Tahun Baru 2026.
Pos penjagaan keamanan dan pengaturan lalu lintas sudah berdiri dan sebagian besar sudah difungsikan.
Kemarin, arus kendaraan di pintu tol, banyak yang keluar mengarah ke Yogyakarta.
Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY AKBP Widya Mustikaningrum mengatakan, terjadi eskalasi arus kendaraan yang mengarah ke Yogyakarta.
Hal ini menandakan fenomena arus mudik pada momentum perayaan Natal 2025 telah dimulai.
“Kalau melihat dari data traffic di smart province sudah terjadi peningkatan arus kendaraan via tol,” katanya.
Widya mengatakan, pada Minggu pagi mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB terdapat ribuan kendaraan melakukan mobilitas ke Yogyakarta ataupun sebaliknya.
Dia menjelaskan, saat ini ada empat pintu tol yang beroperasi yakni Tol Banyudono, Polanharjo, Klaten, dan Prambanan.
“Total kendaraan yang masuk dari empat pintu tol itu sebanyak 9.063 dan kendaraan keluar tol sebanyak 9.443 kendaraan,” kata Widya.
Dari empat pintu tol itu, gerbang Tol Prambanan paling banyak diakses oleh masyarakat yakni kendaraan masuk via tol Prambanan sebanyak 4.872 dan kendaraan keluar sebanyak 5.587 unit.
Mobilisasi masyarakat yang berkunjung ke Yogyakarta mulai terlihat sejak hari pertama Operasi Lilin Progo 2025 Polda DIY.
Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY AKBP Widya Mustikaningrum, mengatakan berdasarkan pantauan CCTV smart province pada Sabtu (20/12) pukul 00.01 WIB sampai pukul 24.00 WIB, terpantau ada sebanyak 194.988 pergerakan orang masuk ke wilayah DIY.
“Rinciannya sebanyak 161.166 orang di Malioboro, lalu 17.057 pergerakan manusia di Stasiun Besar Yogyakarta, 10.386 orang di Stasiun Lempuyangan, kemudian 1.172 di Bandara YIA pintu keberangkatan, 4.445 orang di pintu kedatangan, dan 762 orang di Terminal Giwangan,” kata Widya, Minggu (21/12).
Pihaknya menyampaikan, pantauan ini merupakan hasil real time yang dapat diupdate setiap saat.
Dia mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan saat berwisata di Yogyakarta pada momen libur nataru kali ini.
Polda DIY telah menyiapkan sejumlah skema pengamanan saat perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di wilayah DIY.
Mulai Sabtu 20 Desember hingga 2 Januari 2025 jajaran kepolisian Polda DIY secara resmi menggelar Operasi Lilin Progo 2025.
Operasi ini akan berlangsung selama 14 hari dengan fokus utama menjamin rasa aman dan keselamatan masyarakat sebelum, saat dan sesudah merayakan Natal dan Tahun baru dari segala potensi ancaman serta gangguan dalam melaksanakan ibadah, mudik, dan wisata.
“Untuk mendukung pelaksanaan operasi tersebut, Polda DIY menurunkan total kekuatan yang cukup besar. Dari unsur Polri, terdapat 1.968 personel Polda DIY dan jajaran Satwil,” kata Kabid Humas Polda DIY Kombes Ihsan, Jumat (19/12).
Pihak kepolisian juga didukung 1.265 persinel dari instansi lain di antaranya TNI, Dishub, Satpol PP dan lembaga lainnya.
Dalam Ops Lilin Progo 2025 kali ini, pihak kepolisian telah memetakan titik-titik krusial dengan mendirikan total 21 Pos untuk mendekatkan pelayanan di titik-titik tersebut.
Rinciannya 19 Pos Pengamanan (Pos Pam) untuk menjaga titik rawan gangguan kamtibmas dan kemacetan.
Satu Pos Pelayanan (Pos Yan) bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan medis atau istirahat dan satu Pos Terpadu sebagai pusat kendali koordinasi antar instansi.
Mengingat wilayah DIY juga memiliki daya tarik wisata pantai yang tinggi, Ditpolairud Polda DIY secara khusus telah mendirikan 8 Pos Polairud di sepanjang pesisir.
“Ini bertujuan untuk mengantisipasi laka laut dan memantau keselamatan wisatawan di area pantai,” ungkap Ihsan.
Selain itu, Polda DIY juga telah memetakan sejumlah potensi kerawanan yang diprediksi akan terjadi dan telah menyiapkan cara bertindaknya guna menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat serta wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
Ihsan menyebut, fokus utama Polda DIY dalam pengamanan kali ini adalah mengantisipasi lonjakan volume kendaraan, baik di ruas tol maupun non-tol.
Pihaknya mewaspadai titik kemacetan parah di jalur masuk dan keluat Tol, tempat wisata, pusat perbelanjaan, dan tempat ibadah.
“Personel kami akan siaga di titik-titik tersebut dibantu tim urai yang akan bergerak secara mobile, kami juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menindak tegas parkir liar yang mengganggu arus jalan, serta menyiapkan rekayasa lalu lintas di titik-titik kepadatan tinggi,” ucapnya.
Dari sisi keamanan, polisi mewaspadai potensi kejahatan konvensional, tindak pidana terorisme, hingga praktik pungutan liar (pungli) di objek wisata.
“Kami juga memonitor ruang digital untuk mengantisipasi beredarnya hoaks, isu provokatif, dan isu SARA yang dapat memecah belah masyarakat selama masa Nataru,” tegas Kabid Humas.
Polda DIY bersama instansi gabungan juga turut mewaspadai potensi gangguan akibat cuaca ekstrem akhir-akhir ini.
Pihaknya bersama instansi terkait beserta relawan telah melaksanakan pelatihan dan simulasi guna mengantisipasi terhadap risiko banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan aktivitas Gunung Merapi.
Ihsan menyebut komunikasi dan kolaborasi antar stakeholder terkait menjadi kunci utama dalam penanganan bencana.
“Adapun untuk kawasan pantai, kami bersinergi dan berkolaborasi dengan Tim SAR serta relawan untuk meningkatkan patroli dan imbauan serta memberikan bantuan jika terjadi laka laut,” terang mantan Kapolres Bantul ini.
Kepolisian juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan stabilitas harga bahan pokok dan menjamin ketersediaan BBM di seluruh SPBU agar tidak terjadi kelangkaan yang meresahkan masyarakat.
Sementara itu, volume penumpang KA di Daop 6 Yogyakarta mulai menunjukkan peningkatan.
Sejak dimulai masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 pada 18 Desember 2025 lalu, secara kumulatif Daop 6 Yogyakarta telah melayani 201.510 penumpang.
Pada periode 18 hingga 21 Desember 2025, sebanyak 97.536 penumpang berangkat dari Daop 6 Yogyakarta. Sedangkan volume kedatangan penumpang sebanyak 103.974.
Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih mengatakan stasiun tujuan favorit para penumpang dari wilayah Daop 6 Yogyakarta antara lain Pasarsenen, Gambir, Surabaya Gubeng, Bandung, dan Malang.
Sementara kereta api dengan okupansi tertinggi ialah KA Joglosemarkerto, KA Sri Tanjung, KA Bengawan, KA Progo, dan KA Fajar Utama YK.
"Sisa tempat duduk pada Angkutan Nataru dari wilayah Daop 6 Yogyakarta masih ada sebanyak 120.752 tiket termasuk untuk tujuan kota favorit seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, dan Semarang," katanya, Minggu (21/12).
Pihaknya memperkirakan volume penumpang pada Nataru tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat agar merencanakan perjalanan jauh-jauh hari.
Volume penumpang tertinggi libur Nataru 2025/2026 diprediksi akan terjadi pada Minggu (28/12) mendatang.
Adapun KA favorit keberangkatan dari wilayah Daop 6 di antaranya KA Sri Tanjung, KA Sancaka, KA Mataram, KA Senja Utama Solo, KA Joglosemarkerto telah mencapai rata-rata di atas 100 persen.
Pun dengan arus penumpang hingga penerbangan di Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo terus menunjukkan tren peningkatan jelang Nataru.
Branch Communication and CSR Department Head, YIA Kulon Progo, Anita Herawati mengatakan pergerakan penumpang hari Minggu tembus hingga 15 ribu orang.
"Pergerakan penumpang hari ini (Minggu) diperkirakan mencapai 15.361 orang dengan 94 pergerakan pesawat," kata Anita memberikan keterangannya.
Pergerakan didominasi dari Pintu Keberangkatan dengan prediksi sebanyak 8.873 penumpang.
Sedangkan dari Pintu Kedatangan sebanyak 6.488 penumpang.
Parkir menjadi masalah tersendiri di Yogyakarta ketia setiap libur panjang tiba.
Satlantas Polresta Yogyakarta pun mengimbau masyarakat yang berwisata di Yogyakarta untuk menggunakan parkir resmi supaya terhindar dari harga parkir tidak wajar alias parkir liar di sekitar kawasan wisata.
Kasatlantas Polresta Yogyakarta, AKP Alvian Hidayat, mengatakan saat ini tersedia 15 kantong parkir di Kota Yogyakarta.
Masyarakat dapat mencari tahu informasi ketersediaan parkir di 15 lokasi itu melalui scan barcode yang ada di Instagram @Satlantasjogja.
Di dalam QR barcode tersebut akan muncul informasi tempat parkir secara lengkap mulai dari parkir Jalan Penambahan Senopati, Parkir Ngabean (Jalan Wahid Hasyim), parkir Jalan Sri Wedani, Parkir Spraga Jalan KH Ahmad Dahlan, Parkir Ramai Mall Jalan Beskalan, Parkir Grand Zuri Jalan Margo Utomo, Parkir Eks Menara Kopi Jalan Abu Bakar Ali, Parkir Malioboro II Jalan Pabringan, Malioboro III Jalan Jalan Ketandan, kemudian parkir Utara Cavinton Jalan Letjend Suprapto, Parkir Gembira Loka Jalan Kebun Raya, Parkir Kawula Alit Jalan Gandekan, Parkir Komando Jalan Jend Sudirman, Parkir Eks Trio Jalan Margo Utomo, dan terakhir Parkir Stadion Maguwoharjo.
“Melalui scan barcode ini masyarakat atau wisatawan bisa mencari tahu ketersediaan parkir terdekat, kapasitas kendaraan dan ada versi peta untuk mengakses ke lokasi,” kata Alvian, Minggu (21/12).
Alvian menuturkan, teknologi scan barcode ini memudahkan masyarakat dan wisatawan untuk mencari tempat parkir dengan cepat.
Langkah ini merupakan upaya kepolisian dalam mendukung kelancaraan momentum libur natal dan tahun baru di Yogyakarta.
“Mari lawan parkir liar dengan parkir kendaraan di tempat resmi,” tegas Alvian. (hda/maw/alx)