SURYAMALANG.COM, BATU - Pemkot Kota Batu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), kini sedang mengerjakan proyek infrastruktur ruang publik berupa jalur pedestrian.
Berpacu dengan waktu, jalur pedestrian di beberapa titik jalan protokol harus segera rampung mengingat masa kontrak pengerjaan proyek mayoritas akan usai akhir tahun 2025 ini.
Menurut Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat, beberapa proyek telah selesai, namun juga ada yang masih dalam proses pengerjaan.
Di antaranya proyek pedestrian dan drainase di Jalan Ir Soekarno depan SMP Negeri 3 Kota Batu yang saat ini memasuki tahap akhir pemasangan concrete dan stamped concrete, serta pengerjaan pelebaran jalan dan trotoar di Jalan Dewi Sartika sepanjang depan Pasar Induk Among Tani Kota Batu.
“Yang jelas untuk koridor dengan kepadatan aktivitas tinggi dan jalur wisata kami prioritaskan agar dapat digunakan saat arus kunjungan wisatawan ke Kota Batu meningkat."
"Kami ingin memastikan seluruh ruas jalan dan pedestrian nantinya dalam kondisi mantap,” kata Alfi Nurhidayat kepada SURYAMALANG.COM, Senin (22/12/2025).
Baca juga: AKBP Aris Purwanto Menjabat sebagai Kapolres Batu Menggantikan AKBP Andi Yudha Pranata
Alfi menjelaskan, proyek pembangunan infrastruktur jalan bagi pejalan kaki itu, selain untuk memastikan keamanan wisatawan yang akan berlibur ke Kota Batu saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), juga untuk mengantisipasi datangnya hujan deras.
Sebab, beberapa ruas jalan di Kota Batu kerap terjadi luapan air yang tak bisa ditampung drainase karena ada sumbatan material sampah.
Sehingga diharapkan selain memperindah tampilan luar, juga memaksimalkan fungsi di dalamnya.
“Pembangunan pedestrian ini juga sekaligus dengan pembenahan drainase."
'Kami pasang box culvert agar daya tampung air meningkat dan potensi genangan air bisa ditekan,” ujarnya.
Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kota Batu, Eko Setiawan menjelaskan, selain pembangunan pedestrian, DPUPR Kota Batu juga telah melakukan pemeliharaan jalan yang menuju tempat wisata.
Lokasinya di Jalan Abdul Gani menuju Museum Angkut, Desa Junrejo yang mengarah ke tempat wisata Batu Ekonomis Park dan di Jalan Giripurno menuju tempat wisata Baloga.
“Semua ruas jalan yang dalam kewenangan kami, khususnya yang menjadi pilihan pengguna jalan menjelang Nataru kami upayakan dalam kondisi mantap dan dapat dilalui dengan aman serta nyaman,” jelas Eko Setiawan.
Pemeliharaan jalan dilakukan dengan penambalan jalan berlubang dan pembersihan gorong-gorong untuk mengantisipasi hujan deras.
Sedangkan soal banjir luapan yang kerap terjadi di Jalan Diponegoro, Junrejo, kawasan sekitar Krematorium Kota Batu atau akses jalan menuju tempat wisata Batu Ekonomis Park (Predator Park) saat hujan deras, Eko menjelaskan, luapan air tersebut muncul karena banyaknya sampah yang masuk ke saluran drainase.
“Ini yang perlu menjadi perhatian semuanya, baik kami di pemerintah maupun masyarakat. Kerap terjadinya genangan pada ruas jalan sebagian besar diakibatkan oleh sampah yang masuk pada saluran drainase."
"Seberapa pun sering kami melakukan pembersihan selokan namun jika tetap ada sampah yang masuk pada saluran tersebut maka genangan air pasti tetap akan terjadi,” pungkasnya.